Jumat, 30 Desember 2011
Sambutan Ketua PPL Musawwir
Sambutan Ketua PPL di SMK Negeri 10 Malang
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh………
Yang terhormat, Ibu Kepala SMK Negeri 10 Malang (Ibu Dra. Faizah)
Waka Litbang (Bapak Edi Basuki, M.Pd)
Waka Humas (Bapak Drs. Supardi)
Waka Kurikulum (Bapak Sutrisno, S.Pd)
Waka Kesiswaan (Bapak Abd. Azis, S.Pd)
Waka Sarana dan Prasarana (Bapak Drs. Sumarsono, M.Si ) yang kami hormati
Bapak dan Ibu guru pamong yang banyak membantu kami selama kami belajar disini
Tak lupa pula Bapak, dan Ibu guru beserta karyawan yang juga kami hormati
Perwakilan siswa dan teman-teman peserta PPL UNIKAMA yang senasip dan seperjuangan
Syukur Alhamdulillah saat ini kita masih diberi nikmat kesehatan, kesempatan dan kekuatan oleh Allah SWT sehingga kita dapat bertemu dalam keadaan sehat tak kurang suatu apapun.
Dikesempatan yang berbahagia ini, saya atas nama mahasiswa peserta PPL Universitas Kanjuruhan Malang yang praktek di SMK Negeri 10 tercinta ini, mengucapkan banyak terima kasih yang tulus atas kerjasama dan bimbingannya selama kami belajar disini.
Tidak terasa kurang lebih tiga bulan sudah kami lalui belajar di tempat yang istimewa ini. Tentunya suka duka silih berganti yang kami alami, tetapi semua itu tidak menjadi halangan bagi kami untuk terus berusaha menjadi yang lebih baik agar nantinya kami bisa menjadi pendidik yang professional,, amien
Sebagai manusia biasa tentu kami mempunyai banyak kesalahan dan kekurangn sebagai mana pepatah arab menuturkan “Al-insanu mahallul khoto’ wan nisyan” manusia itu tempatnya salah dan dosa. Tak ada satupun manusia di dunia ini yang sempurna. Oleh sebab itu, saat ini dengan ketulusan hati kami mohon maaf atas segala tutur kata, tingkah laku yang tidak berkenan dihati bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian.
Selanjutnya kami berharap agar sekolah tercinta ini menjadi sekolah kejuruan yang lebih maju, terus berkembang dan tentunya dapat mencetak lulusan-lulusan yang beriman, dan berkualitas sehingga siap bersaing didunia industry yang sudah modern ini.
Amien .. amien yaa Robbal alamien.
Demikian sambutan dari kami, kurang dan lebihnya mohon maaf. Ihdinassirotol mustakim....
Billahi taufik wal hidayah warridho wal inayah summassalamu alaikum warohmatullahi wabarokatuh….
Susunan Acara Perpisahan
MC (Eni Lambing Sari dan Fitri Diyam Sari)
1. Pembukaan ( MC)
2. Sambutan- sambutan :
a. Ketua peserta PPL di SMK N 10 (Musawwir)
b. Dosen pengantar (Drs.Sumadji, M.Pd)
c. Kepala sekolah (Dra. Faizah)
3. Pesan dan kesan
a. Perwakilan mahasiswa (Wilhelmus Siwa Wunu)
b. Perwakilan siswa (Syifatur Rohmah) ketua osis
c. Perwakilan guru ( Dra. Yuli Setyowati, M.Pd)
4. Doa dan penutup (M. Narjus Salam)
5. Ramah tamah (Sie Konsumsi)
RPP Vektor Fisika SMK Kelas X
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(R P P)
Satuan Pendidikan : S M K
Mata Pelajaran : F i s i k a
Kelas / Semester : X / 1
Program Keahlian : Semua Program Keahlian
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (Pertemuan Kedua)
Standart Kompetensi
1. Mengukur Besaran dan Menerapkan Satuannya
Kompetensi Dasar
1.4 Menguasai konsep penjumlahan vektor
Indikator
1. Menjumlahkan dua buah vektor atau lebih yang segaris
2. Menjumlahkan dua buah vektor atau lebih dengan menggunakan metoda jajaran genjang dan poligon serta dengan menggunakan rumus kosinus untuk vektor yang membentuk sudut
3. Mengguraikan vektor dalam bidang datar menjadi dua vektor komponen yang saling tegak lurus
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:
1. Menjumlahkan dua buah vektor atau lebih yang segaris
2. Menjumlahkan dua buah vektor atau lebih dengan menggunakan metoda jajaran genjang dan poligon serta dengan menggunakan rumus kosinus untuk vektor yang membentuk sudut
3. Mengguraikan vektor dalam bidang datar menjadi dua vektor komponen yang saling tegak lurus
2. Materi Pembelajaran
BESARAN SKALAR DAN BESARAN VEKTOR
Berdasarkan besar dan arahnya, besaran dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Besaran scalar
Yaitu besaran yang hanya mempunyai besar (nilai) saja
2. Besaran vector
Besaran vector adalah besaran yang memiliki besar (nilai) dan arah. Contoh besaran vector adalah kecepatan, percepatan, momentum, momen gaya, gaya, medan magnet, dan sebagainya.
a. Penulisan Vector
Vector dapat dituliskan dalam dua huruf: AB, yang
b. Penjumlakan dan Pengurangan Vektor
Vector apat dijumlahkan dan dikurangkan dengan menggunakan aturan vector yang berbeda dengan penjumlahan aljabar biasa. Penjumlahan vector ada 2 cara, yaitu cara polygon dan cara jajaran genjang.
Contoh
Cara Polygon:
dan
Cara Jajar Genjang:
c. Penjumlahan dua Vector Yang Mengapit Sudut α
Maka
dan
Untuk menentukan resultan dipakai aturan sinis,
d. Menjumlahkan Vektor dengan Analisis
Menjumlahkan vector secara analisis atau menjumlahkan vector menjadi komponen-komponen pada sumbu x dan y.
Dari
Dan
Dengan Fx = komponen gaya F pada sumbu x
Fy = komponen gaya F pada sumbu y
Jika yang dijumlahkan beberapa gaya, maka tiap-tiap gaya diuraikan dulu ke sumbu x dan y kemudian dicari resultannya sebagai berikutini.
Rx = F1x + F2x + F3x +…
Ry = F1y + F2y + F3y + …
Maka nilai dan arah R adalah
Dengan :
Rx = resultan gaya pada sumbu x
Ry = resultan gaya pada suimbu y
Fx bernilai positif (+) jika berada di kanan sumbu y
Fx bernilai positif (-) jika berada di kiri sumbu y
Fy bernilai positif (+) jika berada di kanan sumbu x
Fy bernilai positif (-) jika berada di kiri sumbu y
3. Metoda Pembelajaran
1. Model Pembelajaran : - Direct Instruction
- Cooperative Learning
2. Metode Pembelajaran : - Ceramah
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
No Tahapan Kegiatan Waktu Metode
Guru Siswa
1 Pra Pendahuluan Mengucapkan salam Menjawab salam 10 menit Informasi dan Diskudi
Menanyakan Kabar dan presensi kelas Menanggapi guru (diabsen pada saat mengerjakan tugas)
Merefresh kembali pelajaran yang lalu
(Angka Penting) Menanggapi guru
Angka penting adalah
Guru dibantu teman guru untuk menyiapkan dan memasang peralatan presentasi (LCD Proyektor) -
2 Pendahuluan Motivasi :
Pada sub bab sebelumnya kita telah membedakan besaran fisika menjadi dua golongan, yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Disamping itu, besaran fisika dapat pula dibedakan menjadi dua golongan, yaitu besaran yang memiliki arah dan tidak memiliki arah
Apersepsi :
Memberikan pertanyaan tentang vektor
Ex:
(waktu, suhu, volume, kecepatan, percepatan, gaya). Besaran yang manakah yang memiliki nilai saja dan besaran yang manakah yang memiliki nilai dan arah?
Siswa menanggapi penjelasan guru
Siswa menjawab pertanyaan
Ex:
- Waktu, suhu, dan volume merupakan besaran skalar sedangkan kecepatan, percepatan dan gaya merupakan besaran vektor. 10 menit Diskusi
Penjelasan singkat tentang vektor
Mendengarkan dan memperhatikan guru
Menyampaikan tujuan dari pelajaran hari ini adalah setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:
1. Menjumlahkan dua buah vektor atau lebih yang segaris
2. Menjumlahkan dua buah vektor atau lebih dengan menggunakan metoda jajaran genjang dan poligon serta dengan menggunakan rumus kosinus untuk vektor yang membentuk sudut
3. Mengguraikan vektor dalam bidang datar menjadi dua vektor komponen yang saling tegak lurus Merespon dan mendengarkan guru
3 Inti Menjelaskan tentang vektor
Mendengarkan, memperhatikan dan menulis penjelasan dari guru 5 menit Ceramah dan diskusi
Memberitahukan dan menunjukan kepada siswa macam-macam alat ukur panjang Mendengarkan dan memperhatikan petunjuk guru 5 menit
Meminta siswa mengukur Mengukur panjang buku tulis dengan menggunakan mistar dan mencatat hasilnya. 5 menit
Mendemonstrasikan cara Demonstrasi cara mengukur diameter dalam dan luar tutup botol air mineral dengan jangka sorong. 10 menit
Mendemonstrasikan cara Demonstrasi cara mengukur ketebalan buku dengan mikrometer sekrup 10 menit
4 Penutup Memotivasi siswa untuk menyimpulkan materi yang diberikan mulai awal pembelajaran Perwakilan menyimpulkan dengan dibantu guru 15 menit Informasi dan
Tes tulis
Memberikan tugas rumah berupa soal latihan Mengerjakan tugas dan mengumpulkan pada pertemuan yang akan datang.
Mengucapkan salam penutup Menjawab salam
5. Alat / Bahan / Sumber Belajar
• Alat : Laptop, LCD proyektor
• Bahan : MS Power Point
• Sumber Belajar : Modul Fisika untuk SMK Tekhnik-semester gasal (penerbit hayati tumbuh subur)
6. Penilaian Hasil Belajar
• Tekhnik Penilaian
- Tes tertulis
• Bentuk instrumen
- Essai (Terlampir)
• Contoh instrumen
- Instrumen penilaian (terlampir)
Malang, 12 Oktober 2011
Guru Mata Diklat Guru Praktikan
Drs. S U P A R D I M U S A W W I R
Nip.19590401198603 1 025 Npm:080401070013
Lembar Instrument Siswa
1. Ada 3 gaya F1, F2, dan F3 seperti pada gambar. Maka peryataan yang tepat sesuai gambar adalah….
Penyelesaian
Jawab
F1- F2 = F3
2. Tentukan nilai resultan dan arah dari ketiga gaya pada gambar berikut!
Penyelesaian
Diketahui
F1 = 50 N
F2 = 25 N
F3 = 25 N
α1 = 900
α2 = 1800 + 300 = 2100
α2 = 3600 - 300 = 3300
Ditanya
R =.....?
Arah R =...?
Jawab
F1x = F1 cos α
= 50 cos 900
= 0
F2x = F2 cos α
= 25 cos 2100
= 25 .
F3x = F3 cos α
= 25 cos 3300
= 25 .
F1y = F1 sin α
= 50 sin 900
= 50 N
F2y = F2 sin α
= 25 sin 2100
= 25 . -1/2
= -12.5 N
F3y = F3 sin α
= 25 sin 330
= 25 . –1/2
= -12.5
Rx = F1x + F2x + F3x
= 0
Ry = F1y + F2y + F3y
= 50 + (-12,5) + (-12,5)
= 50-50
= 0
R = 0
Arah R
Tan 0 = 0
α = 00 (searah sumbu x positif)
3. Ari dan Budi saling dorong ketika memperebutkan sebuah bangku. Ari mengerahkan gaya dorong sebesar 520 N sedangkan Budi membalasnya dengan gaya dorong sebesar 480 N. Tentukan besar dan arah resultan gaya yang terjadi .....
Penyelesaian:
FAri = 520 N FBudi = 480 N
R = F1 – F2
R = FAri – FBudi = 520 N – 480 N = 40 N ke arah Budi
RPP Angka Penting Fisika Kelas X SMK
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(R P P)
Nama Sekolah : S M K
Mata Pelajaran : F i s i k a
Kelas / Smt. / Tapel. : X / 1 / 2011-2012
Program Keahlian : Semua Program Keahlian
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (Pertemuan Ketiga)
Standart Kompetensi
1. Mengukur Besaran dan Menerapkan Satuannya
Kompetensi Dasar
1.3 Menggunakan alat ukur yang tepat untuk mengukur suatu besaran fisis
Indikator
1. Angka penting didefinisikan dan diterapkan dalam pengukuran
2. Aturan angka penting dijelaskan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
3. Cara pengoprasian angka penting diketahui baik penjumlahan, pengurangan, perkalian maupun pembagian.
4. Data hasil pengukuran diolah dalam aturan angka penting.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:
1. Mendefinisikan dan menerapkan angka penting dalam pengukuran
2. Menjelaskan aturan angka penting dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari
3. Menjelaskan cara mengoprasikan angka penting baik penjumlahan, pengurangan, pembagian maupun perkalian.
4. Mengolah data hasil pengukuran menurut aturan angka penting.
2. Materi Pembelajaran
1. Angka Penting
Angka penting adalah angka yang diperoleh dari hasil pengukuran. Aturan angka penting dipakai dalam penulisan kegiatan ilmiah atau percobaan-percobaan di laboratorium.
Aturan angka penting dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Semua angka bukan nol adalah angka penting
Contoh
735 cm = memiliki 3 angka penting
515,35 gram = memiliki 5 angka penting
2. Angka nol yang terletak di antara angka bukan nol termasuk angka penting
Contoh
7305 cm = memiliki 4 angka penting
40,35 gram = memiliki 4 angka penting
3. Angka nol yang terletak di sebelah kanan angka bukan nol merupakan angka penting, kecuali diberi tanda khusus (misalnya garis bawah)
Contoh
75.000 meter = memiliki 5 angka penting
75.000 sekon = memiliki 3 angka penting
4. Semua angka nol di sebelah kanan tanda decimal, tetapi di sebelah kiri angka bukan nol merupakan bukan angka penting
Contoh
0,0043 m = memiliki 2 angka penting
5. Semua angka di sebelah kanan tanda decimal dan mengikuti angka bukan nol adalah angka penting.
Contoh
7, 054 gram = memiliki 4 angka penting
87,00 volt = memiliki 4 angka penting
0,04060 = memiliki 4 angka penting
6. Pada angka bentuk baku maka angka penting yaitu pada bilangan yang tidak berpangkat atau bilangan biasa
Contoh
9,08 x 104 meter = memiliki 3 angka penting
1,504 x 106 volt = memiliki 4 angka penting
2. Operasi angka penting
Aturan umum operasi angka penting (aturan pembulatan):
a. Jika angka pertama setelah angka yang dipertahankan adalah lebih dari 5 maka angka tersebut dibulatkan dan yang dibelakang angka tersebut dihilangkan.
Contoh:
42, 24823 (missal kita buat 2 angka setelah koma)
42, 24823 = 42, 25 (angka 823 dihilangkan)
b. Jika angka pertama setelah angka yang dipertahankan adalah kurang dari 5 maka angka tersebut dihilangkan beserta yang dibelakangnya.
Contoh:
32, 46424 (missal kita buat 2 angka setelah koma)
32, 46424 = 32, 46 (angka 424 dihilangkan)
c. Jika angka pertama setelah angka yang dipertahankan sama dengan 5 maka angka tersebut harus mengikuti angka yang didepannya.
Jika didepannya angka 5 adalah angka genap maka dihilangkan beserta angka-angka yang dibelakangnya.
Jika didepannya angka 5 adalah angka ganjil maka dibulatkan dan angka tersbut beserta angka-angka yang dibelakangnya dihilangkan.
Contoh :
1. 65, 64536 (missal kita buat 2 angka setelah koma)
65, 64536 = 65, 64 (angka 536 dihilangkan)
2. 72, 87522 (missal kita buat 2 angka setelah koma)
72, 87522 = 72, 88 (angka 522 dihilangkan)
Aturan penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian :
1. Untuk penjumlahan dan pengurangan
Dalam operasi penjumlahan dan pengurangan angka penting, hasilnya hanya boleh memiliki satu angka taksiran (diragukan)
Contoh penjumlahan angka penting:
12,5 + 3,33 =……?
jawabannya
12,5 3 AP
3,33 + 3 AP
15, 83 3 AP
maka angka penting adalah 15,8 karena hasil akhir penjumlahan hanya boleh memiliki 1 angka taksiran 12,500 + 5,009 =……?
jawabannya
12,500 3 AP
5,009+ 4 AP
17,509 3 AP
maka angka penting adalah 17,5 karena hasil akhir penjumlahan hanya boleh memiliki 1 angka taksiran
Contoh pengurangan angka penting:
456 – 54,342 =……?
jawabannya
456 3 AP
54,342 - 5 AP
401,658 4 AP
maka angka penting adalah 401,3 karena hasil akhir pengurangan hanya boleh memiliki 1 angka taksiran 102,501 + 15,007 =……?
jawabannya
102,501 3 AP
15,007 - 5 AP
87,494 3 AP
maka angka penting adalah 87,4 karena hasil akhir pengurangan hanya boleh memiliki 1 angka taksiran
2. Untuk perkalian dan pembagian
Dalam perkalian atau pembagian angka penting hasilnya memiliki angka penting yang sama dengan angka penting yang paling sedikit.
Contoh perkalian angka penting:
0,281 x 2,4 =……?
jawabannya
0,281 3 angka penting
2,4 x 2 angka penting
0,6744
maka angka penting adalah 0,67 karena hasil ahir perkalian hanya mengambil yang paling sedikit angka pentingnya sehingga yang diambil hanya dua Ap
Contoh pembagian angka penting:
3849 : 82 =……?
jawabannya
3849 4 AP
82 : 2 AP
47 2 AP
maka angka penting adalah 47 karena hasil ahir pembagian hanya mengambil yang paling sedikit angka pentingnya sehingga yang diambil hanya dua Ap
3. Metoda Pembelajaran
1. Model Pembelajaran : - Direct Instruction
- Cooperative Learning
2. Metode Pembelajaran : - Ceramah
- Jigsaw
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
No Tahapan Kegiatan Waktu Metode
Guru Siswa
1 Pra Pendahuluan Mengucapkan salam Menjawab salam 10 menit Informasi dan Diskudi
Menanyakan Kabar dan presensi kelas Menanggapi guru (diabsen pada saat mengerjakan tugas)
Merefresh kembali pelajaran yang lalu
(Pengukuran) Menanggapi guru
Pengukuran adalah aktivitas membandingkan sesuatu yang diukur dengan sesuatu yang lain yang sejenis dan telah ditetapkan satuannya.
Guru dibantu teman guru untuk menyiapkan dan memasang peralatan presentasi (LCD Proyektor)
2 Pendahuluan Motivasi :
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melakukan pengukuran dan mencatat hasil pengukuran tersebut yang disebut dengan angka penting
Apersepsi :
Memberikan pertanyaan tentang
Angka penting
Ex:
Darimanakah kita memperoleh angka penting?
Dari mana kita tahu angka tersebut merupakan angka penting?
Nah hari ini kita akan belajar tentang angka penting. Siswa menanggapi penjelasan guru
Siswa menjawab pertanyaan
Ex:
- Dari hasil pengukuran pak.
- Dari ketentuan yanga ada dibuku pak. 10 menit Diskusi
Tujuan dari pelajaran hari ini adalah setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:
1. Mendefinisikan dan menerapkan angka penting dalam pengukuran
2. Menjelaskan aturan angka pentingdan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari
3. Mengerti cara mengoprasikan angka penting baik penjumlahan, pengurangan, pembagian maupun perkalian.
4. Mengolah data hasil pengukuran menurut aturan angka penting.
Merespon dan mendengarkan guru
Membagi siswa menjadi 7 kelompok Membentuk kelompok menjadi 7 kelompok.
3 Inti Menjelaskan pengertian angka penting.
Angka penting adalah angka hasil dari pengukuran suatu benda atau angka yang diperoleh dari suatu pengukuran dengan alat ukur Mendengarkan, memperhatikan dan mencatat penjelasan dari guru tentang pengertian angka penting 5 menit Ceramah dan jigsaw
Menjelaskan aturan-aturan angka penting.
Aturan angka penting dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Semua angka bukan nol adalah angka penting.
2. Angka nol yang terletak di antara angka bukan nol termasuk angka penting
3. Angka nol yang terletak di sebelah kanan angka bukan nol, tetapi tanpa tanda decimal merupakan angka penting, kecuali diberi tanda khusus (misalnya garis bawah)
4. Semua angka nol di sebelah kanan tanda decimal, tetapi di sebelah kiri angka bukan nol merupakan bukan angka penting
5. Semua angka di sebelah kanan tanda decimal dan mengikuti angka bukan nol adalah angka penting.
6. Pada angka bentuk baku maka angka penting yaitu pada bilangan yang tidak berpangkat atau bilangan biasa Mendengarkan dan memperhatikan serta mencatat penjelasan guru tentang aturan angka penting 10 menit
Menjelaskan Operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian angka penting. Mendengarkan, memperhatikan dan mencatat penjelasan dari guru tentang operasi angka penting 5 menit
Memberikan soal-soal kepada siswa untuk dipecahkan bersama kelompoknya. Perwakilan siswa dar kelompok ahli menjelaskan hasil diskusi kelompoknya. 10 menit
Meminta perwakilan siswa untuk menjelaskan soal-soal sesuai dengan kelompok ahli masing – masing. Perwakilan siswa mengerjakan latihan soal didepan kelas 10 menit
4 Penutup Memotivasi siswa untuk menyimpulkan materi yang diberikan mulai awal pembelajaran Perwakilan menyimpulkan dengan dibantu guru 10 menit Informasi dan
Tes tulis
Memberikan tugas rumah berupa soal latihan Mengerjakan tugas dan mengumpulkan pada pertemuan yang akan datang.
Mengucapkan salam penutup Menjawab salam
5. Alat / Bahan / Sumber Belajar
• Alat : seperangkat media presentasi (LCD Proyektor dan laptop)
• Bahan : soal-soal yang didiskusikan dalam kelompok (terlampir)
• Sumber Belajar :
- Modul Fisika untuk SMK Tekhnik-semester gasal (penerbit hayati tumbuh subur) yang dirangkum dalam MS power point.
- Asas-asas Fisika SMA 1A. Semester pertama (Yudhistira) yang dirangkum dalam MS power point.
6. Penilaian Hasil Belajar
• Tekhnik Penilaian
- Tes tertulis
• Bentuk instrumen
- Essai (Terlampir)
• Contoh instrumen
- Instrumen penilaian (terlampir)
Malang, 09 Oktober 2011
Guru Pamong Guru Praktikan
Drs. S U P A R D I M U S A W W I R
Nip.19590401198603 1 025 Npm. 080401070013
Soal kelompok (Jigsaw)
1. Jelaskan menurut aturan angka penting.
a. 75.000 meter = memiliki …...... angka penting
b. 75.000 sekon = memiliki …...... angka penting.
c. 7305 cm = memiliki …...... angka penting.
d. 40,35 gram = memiliki …...... angka penting.
e. 735 cm = memiliki …...... angka penting.
f. 515,35 gram = memiliki …...... angka penting
2. Jelaskan menurut aturan angka penting.
a. 0,0043 m = memiliki ……. angka penting.
b. 7, 054 gram = memiliki ……. angka penting.
c. 87,00 volt = memiliki ……. angka penting.
d. 0,04060 = memiliki ……. angka penting.
e. 9,08 x 104 meter = memiliki ……. angka penting.
f. 1,504 x 106 volt = memiliki ……. angka penting
3. Aturan pembulatan angka penting.
a. 36,785009 = hasil pembulatannya ………. (ambilah 2 angka setelah koma)
b. 277,74622 = hasil pembulatannya ………. (ambilah 1 angka setelah koma)
c. 718,095555 = hasil pembulatannya ………. (ambilah 1 angka setelah koma)
d. 3054,003545 = hasil pembulatannya ………. (ambilah 3 angka setelah koma)
e. 16090,001998 = hasil pembulatannya ………. (ambilah 2 angka setelah koma)
4. Aturan penjumlahan dan pengurangan angka penting.
a. Jumlahkan 4,074 m dan 25,9 m dan 5.720 cm dengan aturan angka penting (m)
b. Jumlahkan 0,0009 kg dan 25,009 g dan 4,5040 g dengan aturan angka penting (kg)
c. Kurangkan 23 kg terhadap 12.000 g dengan aturan angka penting (g).
5. Aturan Perkalian dan pembagian angka penting.
a. 34,5 m x 5 cm dengan aturan angka penting (cm).
b. 240 kg : 12.000 g dengan aturan angka penting (kg).
c. 125.405.000 μN x 24,23 N dengan aturan angka penting (N).
Latihan (kode A)
Soal Essai
1. Tuliskan pengertian dari angka penting ?
2. Tuliskan bagaimana cara mendapatkan angka penting dalam suatu pengukuran dengan micrometer sekrup?
3. Tuliskan dan jelaskan cara penjumlahan dan pengurangan angka penting serta berikan contoh masing-masing.
4. Sebuah benda diukur dengan menggunakan micrometer sekrup yang mempunya angka ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm. benda tersebut diperoleh hasil pengukurannya adalah sebagai berikut: dilihat dari skala utama 6,5 mm dan dilihat dari skala nonius menunjukkan angka 33. Berapa hasil pengukurannya dalam angka penting?
5. Sebuah benda diukur dengan menggunakan jangka sorong yang mempunya angka ketelitian 0,2 mm atau 0,02 cm. benda tersebut diperoleh hasil pengukurannya adalah sebagai berikut: dilihat dari skala utama 8,7 mm dan dilihat dari skala nonius menunjuk angka 7. Berapa hasil pengukurannya dalam angka penting?
Latihan (kode B)
Soal Essai
1. Tuliskan pengertian dari angka penting ?
2. Tuliskan bagaimana cara mendapatkan angka penting dalam suatu pengukuran dengan micrometer sekrup?
3. Tuliskan dan jelaskan cara perkalian dan pembagian angka penting serta berikan contoh masing-masing!
4. Sebuah benda diukur dengan menggunakan micrometer sekrup yang mempunya angka ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm. benda tersebut diperoleh hasil pengukurannya adalah sebagai berikut: dilihat dari skala utama 4,5 cm dan dilihat dari skala nonius menunjukkan angka 24. Berapa hasil pengukurannya dalam angka penting?
5. Sebuah benda diukur dengan menggunakan jangka sorong yang mempunya angka ketelitian 0,1 mm atau 0,01 cm. benda tersebut diperoleh hasil pengukurannya adalah sebagai berikut: dilihat dari skala utama 4,7 mm dan dilihat dari skala nonius menunjukkan angka 8 . Berapa hasil pengukurannya dalam angka penting?
Jawaban (kode A)
1. Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari pengukuran. Angka penting terdiri atas angka pasti/eksak dan satu angka taksiran. skor 10
2. Cara mendapatkan angka penting dari hasil pengukuran dengan micrometer sekrup;
Missal : hasil penguran dilihat dari skala utama 3,5 mm
Hasil pengukuran dilihat dari skala nonius ke-45 skor 5
Maka kita dapatkan:
angka pasti = angka yang didapat dari skala utama
= 3,5 mm skor 10
angka taksiran = angka yang didapat dari skala nonius x ketelitian micrometer sekrup
= 45 x 0,01 mm
= 0,45 mm skor 15
Angka penting = angka pasti + angka taksiran
= 3,5 mm + 0,45 mm
Angka penting = 3,95 mm skor 20
3. Cara penjumlahan dan pengurangan angka penting:
a. Penjumlahan angka penting
12,5 cm + 3,33 cm =……?
jawabannya
12,5 cm
3,33 cm +
15, 83 cm
maka angka penting adalah 15,8 kg karena hasil akhir penjumlahan hanya boleh memiliki 1 angka taksiran 12,500 kg+ 5,009 kg =……?
jawabannya
12,500 kg
5,009 kg+
17,509 kg
maka angka penting adalah 17,5 kg karena hasil akhir penjumlahan hanya boleh memiliki 1 angka taksiran
Skor 5 Skor 10
b. Pengurangan angka penting
456 m – 54,342 m =……?
jawabannya
456 m
54,342 m -
401,658 m
maka angka penting adalah 401,3 m karena hasil akhir pengurangan hanya boleh memiliki 1 angka taksiran 102,501 m + 15,007 m =……?
jawabannya
102,501 m
15,007 m -
87,494 m
maka angka penting adalah 87,4 m karena hasil ahir pengurangan hanya boleh memiliki 1 angka taksiran
Skor 15 Skor 20
4. Hasil pengukuran micrometer sekrup.
Hasil penguran dilihat dari skala utama 6,5 mm Skor 5
Hasil pengukuran dilihat dari skala nonius ke-33 Skor 10
Maka kita dapatkan:
angka pasti = angka yang didapat dari skala utama
= 6,5 mm Skor 15
angka taksiran = angka yang didapat dari skala nonius x ketelitian micrometer sekrup
= 33 x 0,01 mm
= 0,33 mm Skor 20
Angka penting = angka pasti + angka taksiran
= 6,5 mm + 0,33 mm
Angka penting = 6,83 mm Skor 25
5. Hasil pengukuran jangka sorong.
Hasil penguran dilihat dari skala utama 8,7 mm Skor 5
Hasil pengukuran dilihat dari skala nonius ke-7 (artinya 35 pada skala sesungguhnya) Skor 10
Maka kita dapatkan:
angka pasti = angka yang didapat dari skala utama
= 8,7 mm Skor 15
angka taksiran = angka yang didapat dari skala nonius x ketelitian jangka sorong sekrup
= 35 x 0,02 mm
= 0,70 mm Skor 20
Angka penting = angka pasti + angka taksiran
= 8,7 mm + 0,70 mm
= 9,40 mm
Angka penting = 9,4 mm Skor 25
Jawaban (kode B)
1. Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari pengukuran. Angka penting terdiri atas angka pasti/eksak dan satu angka taksiran. Skor 10
2. Cara mendapatkan angka penting dari hasil pengukuran dengan micrometer sekrup;
Missal : hasil penguran dilihat dari skala utama 3,5 mm
Hasil pengukuran dilihat dari skala nonius ke-45 skor 5
Maka kita dapatkan:
angka pasti = angka yang didapat dari skala utama
= 3,5 mm skor 10
angka taksiran = angka yang didapat dari skala nonius x ketelitian micrometer sekrup
= 45 x 0,01 mm
= 0,45 mm skor 15
Angka penting = angka pasti + angka taksiran
= 3,5 mm + 0,45 mm
Angka penting = 3,95 mm skor 20
3. Cara perkalian dan pembagian angka penting:
a. Perkalian angka penting
0,281 m x 2,4 m =……?
jawabannya
0,281 m 3 angka penting
2,4 m x 2 angka penting
0,6744 m skor 5
maka angka penting adalah 0,67 m karena hasil ahir perkalian hanya mengambil yang paling sedikit angka pentingnya sehingga yang diambil hanya dua Ap skor 10
b. Pembagian angka penting
3849 cm : 82 cm =……?
jawabannya
3849 cm
82 cm :
47 cm skor 15
maka angka penting adalah 47 cm karena hasil ahir pembagian hanya mengambil yang paling sedikit angka pentingnya sehingga yang diambil hanya dua Ap skor 20
4. Hasil pengukuran micrometer sekrup.
Hasil penguran dilihat dari skala utama 4,5 mm skor 5
Hasil pengukuran dilihat dari skala nonius ke-24 skor 10
Maka kita dapatkan:
angka pasti = angka yang didapat dari skala utama
= 4,5 mm skor 15
angka taksiran = angka yang didapat dari skala nonius x ketelitian micrometer sekrup
= 24 x 0,01 mm
= 0,24 mm skor 20
Angka penting = angka pasti + angka taksiran
= 4,5 mm + 0,24 mm
Angka penting = 4,74 mm skor 25
5. Hasil pengukuran jangka sorong.
Hasil penguran dilihat dari skala utama 4,7 mm skor 5
Hasil pengukuran dilihat dari skala nonius ke-8 skor 10
Maka kita dapatkan:
angka pasti = angka yang didapat dari skala utama
= 4,7 mm skor 15
angka taksiran = angka yang didapat dari skala nonius x ketelitian jangka sorong sekrup
= 8 x 0,1 mm
= 0,8 mm skor 20
Angka penting = angka pasti + angka taksiran
= 4,7 mm + 0,8 mm
Angka penting = 5,5 mm skor 25
Keterangan nilai untuk soal Essai :
Dalam soal essai terdapat 5 soal Essai dengan rincian sebagai berikut:
Table penskoran
No. Soal Skor Jumlah Skor
1 10 1 soal x 10 = 10
2,3 20 2 soal x 20 = 40
4,5 25 2 soal x 25 = 50
Skor Total 100
Keterangan lain:
1. Jawaban salah diberi skor 5
2. Jawaban mendekati benar diberi nilai separuh dari nilai yang ditetapkan dalam table penskoran.
3. Jawaban benar diberi nilai sesuai dengan table penskoran
RPP Pengukuran Fisika SMK Kelas X
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(R P P)
Satuan Pendidikan : S M K
Mata Pelajaran : F i s i k a
Kelas / Semester : X / 1
Program Keahlian : Semua Program Keahlian
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (Pertemuan Kedua)
Standart Kompetensi
1. Mengukur Besaran dan Menerapkan Satuannya
Kompetensi Dasar
1.2 Menggunakan alat ukur yang tepat untuk mengukur suatu besaran fisis
Indikator
1. Instrumen disiapkan secara tepat serta pengukuran dilakukan dengan benar berkaitan dengan besaran pokok panjang, massa, waktu, dengan mempertimbangkan aspek ketepatan (akurasi), kesalahan matematis yang memerlukan kalibrasi, ketelitian (presisi), dan kepekaan (sensitivitas) .
2. Nilai yang ditunjukkan alat ukur dibaca secara tepat, serta hasil pengukuran ditulis sesuai aturan penulisan angka penting disertai ketidakpastiannya (batas ketelitian alat) dengan tepat.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:
a. Menjelaskan pengertian pengukuran dan memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari
b. Menyiapkan secara tepat alat-alat ukur serta melakukan pengukuran dengan benar berkaitan dengan besaran pokok panjang, massa, waktu, dengan mempertimbangkan aspek ketepatan (akurasi),
c. Kesalahan matematis yang memerlukan kalibrasi, ketelitian (presisi), dan kepekaan (sensitivitas)
d. Membaca Nilai yang ditunjukkan alat ukur secara tepat, serta hasil pengukuran ditulis sesuai aturan penulisan angka penting disertai ketidakpastiannya (batas ketelitian alat) dengan tepat.
2. Materi Pembelajaran
1. Pengertian pengukuran dan ketidakpastian Pengamatan
Pengukuran adalah kegiatan mengukur besaran fisika dari sebuah obyek atau benda. Mengukur adalah membandingkan suatu besaran dengan satuan.
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan mempunyai satuan.
Satuan adalah pembanding dalam suatu pengukuran.
Pengukuran adalah aktivitas membandingkan sesuatu yang diukur dengan sesuatu yang lain yang sejenis dan telah ditetapkan satuannya.
Contoh:
1. Pak Abu mengukur panjang meja, hasilnya panjang meja Pak Abu adalah 7 jengkal.
Besaran = panjang meja = panjang
Besarnya = 7
Satuannya = jengkal
2. Abdel mengukur tinggi badan Temon dengan meteran, hasilnya tinggi badan Temon adalah 172 cm.
Besaran = tinggi badan = panjang
Besarnya = 172
Satuan = cm
Mengukur selalu menimbulkan ketidakpastian. Artinya, tidak ada jaminan bahwa pengukuran ulang akan memberikan hasil yang tepat sama. Ada tiga sumber utama yang menimbulkan ketidakpastian pengukuran, yaitu:
1) Ketidakpastian Sistematik
Ketidakpastian sistematik bersumber dari alat ukur yang digunakan atau kondisi yang menyertai saat pengukuran. Bila sumber ketidakpastian adalah alat ukur, maka setiap alat ukur tersebut digunakan akan memproduksi ketidakpastian yang sama.
Yang termasuk ketidakpastian sistematik adalah antara lain:
a. Ketidakpastian Alat
Ketidakpastian ini muncul akibat kalibrasi skala penunjukkan angka pada alat tidak tepat, sehingga pembacaan skala menjadi tidak sesuai dengan yang sebenarnya. Misalnya, kuat arus listrik yang melewati suatu beban sebenarnya 1,0 A, tetapi bila diukur menggunakan suatu Ampermeter tertentu selalu terbaca 1,2 A. Karena selalu ada penyimpangan yang sama, maka dikatakan bahwa Ampermeter itu memberikan ketidakpastian sistematik sebesar 0,2 A.Untuk mengatasi ketidakpastian tersebut, alat harus di kalibrasi setiap akan dipergunakan.
b. Kesalahan Nol
Ketidaktepatan penunjukan alat pada skala nol juga melahirkan ketidakpastian sistematik. Hal ini sering terjadi, tetapi juga sering terabaikan. Sebagian besar alat umumnya sudah dilengkapi dengan sekrup pengatur/pengenol. Bila sudah diatur maksimal tetap tidak tepat pada skala nol, maka untuk mengatasinya harus diperhitungkan selisih kesalahan tersebut setiap kali melakukan pembacaan skala.
c. Waktu Respon Yang Tidak Tepat
Ketidakpastian pengukuran ini muncul akibat dari waktu pengukuran (pengambilan data) tidak bersamaan dengan saat munculnya data yang seharusnya diukur, sehingga data yang diperoleh bukan data yang sebenarnya. Misalnya, kita ingin mengukur periode getar suatu beban yang digantungkan pada pegas dengan menggunakan stopwatch. Selang waktu yang diukur sering tidak tepat karena pengukur terlalu cepat atau terlambat menekan tombol stopwatch saat kejadian berlangsung.
d. Kondisi Yang Tidak Sesuai
Ketidakpastian pengukuran ini muncul karena kondisi alat ukur dipengaruhi oleh kejadian yang hendak diukur. Misalkan mengukur panjang kawat baja pada suhu tinggi menggunakan mistar logam. Hasil yang diperoleh tentu bukan nilai yang sebenarnya karena panas mempengaruhi objek yang diukur maupun alat pengukurnya.
2) Ketidakpastian Random (Acak)
Ketidakpastian random umumnya bersumber dari gejala yang tidak mungkin dikendalikan secara pasti atau tidak dapat diatasi secara tuntas. Gejala tersebut umumnya merupakan perubahan yang sangat cepat dan acak hingga pengaturan atau pengontrolannya di luar kemampuan kita.
Misalnya:
a. Fluktuasi pada besaran listrik.
Tegangan listrik selalu mengalami fluktuasi (perubahan terus menerus secara cepat dan acak). Akibatnya kalau kita ukur, nilainya juga berfluktuasi. Demikian pula saat kita mengukur kuat arus listrik.
b. Getaran landasan.
Alat yang sangat peka (misalnya seismograf) akan melahirkan ketidakpastian karena gangguan getaran landasannya.
c. Radiasi latar belakang. Radiasi kosmos dari angkasa dapat mempengaruhi hasil pengukuran alat pencacah, sehingga melahirkan ketidakpastian random.
d. Gerak acak molekul udara. Molekul udara selalu bergerak secara acak (gerak Brown), sehingga berpeluang mengganggu alat ukur yang halus, misalnya mikro-galvanometer dan melahirkan ketidakpastian pengukuran.
3) Ketidakpastian Pengamatan
Ketidakpastian pengamatan merupakan ketidakpastian pengukuran yang bersumber dari kekurangterampilan manusia saat melakukan kegiatan pengukuran. Misalnya: metode pembacaan skala tidak tegak lurus (paralaks), salah dalam membaca skala, dan pengaturan atau pengesetan alat ukur yang kurang tepat.
Posisi A dan C menimbulkan kesalahan paralaks.
Posisi B yang benar.
Seiring kemajuan teknologi, alat ukur dirancang semakin canggih dan kompleks, sehingga banyak hal yang harus diatur sebelum alat tersebut digunakan. Bila yang mengoperasikan tidak terampil, semakin banyak yang harus diatur semakin besar kemungkinan untuk melakukan kesalahan sehingga memproduksi ketidakpastian yang besar pula.
Besarnya ketidakpastian berpotensi menghasilkan produk yang tidak berkualitas, sehingga harus selalu diusahakan untuk memperkecil nilainya, di antaranya dengan kalibrasi, menghindari gangguan luar, dan hati-hati dalam melakukan pengukuran.
2. Jenis alat ukur besaran pokok
Untuk mengetahui nilai suatu besaran maka dipakai alat ukur dan hasilnya dinyatakan dalam satuan besaran tersebut. Hasil pengukuran ini tergantung pada ketelitian alat yang dipakai. Artinya semakin teliti alat yang dipakai maka hasil pengukuran juga makin baik. Berikut ini beberapa contoh alat ukur besaran.
a. Mengukur Panjang
Ketika sistim metrik ditetapkan pertama kali oleh para ahli fisika di Perancis pada tahun 1792,”satu meter dinyatakan sebagai 10 – 7 kali jarak dari ekuator kutub utara melalui kota Paris”. Tetapi pada tahun 1960 ”satu meter dinyatakan sebagai jarak antara dua garis batang platina iridium” yang disimpan oleh National Bureau Standard, namun pernyataan inipun tidak dipakai. Yang akhirnya disepakati untuk digunakan (melalui kesepakatan ditetapkan pada tahun 1983) adalah : “satu meter adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang vakum (hampa udara) selama sekon”. Penetapan ini diperoleh dari hasil pengukuran kecepatan cahaya di ruang hampa.
Panjang satuan SI nya adalah meter (m). Besaran panjang dapat diukur dengan menggunakan mistar, jangka sorong, mikrometer skrup, dan alat ukur panjang lainnya.
a) Mistar
Mistar adalah alat ukur panjang yang paling sering dipergunakan oleh para siswa. Selain sebagai alat ukur panjang, Mistar sering difungsikan sebagai penggaris. Mistar memiliki daya ukur maksimum bervariasi mulai dari 10 cm, 20 cm, 30 cm, 50 cm, sampai 100 cm.
Perhatikan cara mengukur panjang sebuah benda dengan Mistar seperti pada gambar berikut! Mistar di bawah ini memiliki skala terkecil cm = 0,1 cm = 1 mm.
Letakkan ujung sebelah kiri benda tepat berimpit dengan titik nol, dan perhatikan angka yang ditunjukkan skala mistar pada ujung sebelah kanan.
b) Jangka Sorong
Jangka Sorong adalah alat ukur panjang yang dapat dipergunakan untuk mengukur diameter sebuah bola, dalam dan diameter luar dari sebuah pipa, dengan batas ukur maksimum ± 15 cm. Jangka Sorong memiliki ketelitian mm = 0,1 mm = 0,01 cm
Perhatikan gambar benda yang sedang diukur diameternya!
Kegiatan 1
Tugas:
Coba ulangi kegiatan 1 dengan dua macam benda yang berbeda.
a. Catat berapa skala utama dan skala nonius untuk setiap benda yang anda ukur.
b. Nyatakan hasil yang anda dapat dengan satuan cm dan mm.
c) Mikrometer Skrup
Mikrometer Skrup adalah alat ukur panjang yang dapat dipergunakan untuk
mengukur ketebalan plat, misalnya plat baja. Mikrometer sekrup lebih teliti dibandingkan jangka sorong. Ketelitiannya mm = 0,01 mm.
Kegiatan 2 membaca skala diameter mur
Tugas:
Coba ulangi kegiatan 6 dengan dua macam benda yang berbeda.
a. Catat berapa skala utama dan skala nonius untuk setiap benda yang anda ukur.
b. Nyatakan hasil yang anda dapat dengan satuan cm dan mm.
b. Mengukur Massa
Massa adalah banyaknya zat yang terkandung di dalam suatu benda. Satuan massa dalam SI adalah satu kilogram yang dinyatakan sebagai massa suatu silinder logam Iridium yang tersimpan pada Lembaga Internasional tentang berat dan ukuran (International Bureau of Weight and Measures) di Sevres, Perancis.
Massa standard ditetapkan pada tahun 1887, dan sampai saat ini tidak berubah karena Platina-Iridium adalah logam yang stabil, yang berbentuk silinder dengan ukuran diameternya 3,9 cm dan tingginya 3,9 cm. Massa berbeda dengan berat. Berat adalah besarnya gaya yang dialmi benda akibat gaya tarik bumi pada benda tersebut. Satuan SI-nya Newton (N). Besaran massa dapat diukur dengan menggunakan neraca. Neraca terdiri atas:
a. Neraca Pasar atau timbangan
b. Neraca elektronik atau digital
c. Neraca sama lengan
d. Neraca Ohaus
Alat pengukur massa yang sering digunakan di supermarket adalah neraca digit, sedangkan yang digunakan di warung atau di pasar disebut neraca pasar.
Contoh :
Seorang siswa mengukur massa sebuah benda dengan menggunakan Neraca Ohaus seperti terlihat pada gambar berikut !
Massa benda tersebut adalah = 400g + 40g + 2,4g = 442,4 g
c. Mengukur Waktu
Pengukuran waktu sangat penting artinya baik bagi orang awam maupun bagi para ilmuwan. Sebelum tahun 1960 batasan waktu standard dinyatakan dalam hari matahari rata-rata pada tahun 1900 ( satu hari adalah waktu yang diperlukan mencapai titik tertinggi di langit sampai titik tertinggi berikutnya), sehingga satu detik mata hari mula-mula dinyatakan sebagai hari mata hari.
Pada tahun 1967 pada pertemuan “General Conference on Weights and Measures” dan dinyatakan sebagai berikut : “ Satu detik adalah waktu yang diperlukan oleh satu atom Cesium-133 untuk bergetar sebanyak 9 192 631 770 kali”. Waktu satuan SI-nya adalah sekon (s). Contoh alat ukur waktu: jam, stop watch, arloji. Sedangkan alat ukur waktu yang paling akurat adalah jam atom.
Contoh:
Seorang siswa mengukur waktu 20 kali ayunan sebuah Bandul Sederhana, Tepat ayunan ke duapuluh skala Stopwatch terlihat seperti gambar berikut !
Hasil pengukurannya adala: 25,5 sekon.
3. Metoda Pembelajaran
1. Model Pembelajaran : - Direct Instruction
- Cooperative Learning
2. Metode Pembelajaran : - Ceramah
- Diskusi
- Demonstrasi
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
No Tahapan Kegiatan Waktu Metode
Guru Siswa
1 Pra Pendahuluan Mengucapkan salam Menjawab salam 10 menit Informasi dan Diskudi
Menanyakan Kabar dan presensi kelas Menanggapi guru (diabsen pada saat siswa mengerjakan tugas)
Merefresh kembali pelajaran yang lalu
(Besaran dan satuan) Menanggapi guru
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan mempunyai satuan.
Satuan adalah pembanding dalam suatu pengukuran.
Guru dibantu teman guru untuk menyiapkan dan memasang peralatan presentasi (LCD Proyektor) -
2 Pendahuluan Motivasi :
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melihat atau melakukan aktivitas yang berkaitan dengan pengukuran.
Apersepsi :
Memberikan pertanyaan tentang pengukuran dan alat yang dipakai dalam pengukuran
Ex:
Dengan alat apakah kalian dapat mengukur panjang meja?
Dengan apakah kita dapat mengetahui massa suatu benda?
Dengan apakah kita dapat mengetahui lama waktu perjalanan kita dari rumah ke sekolah?
Nah hari ini kita akan belajar tentang jenis jenis alat ukur
Siswa menanggapi penjelasan guru
Siswa menjawab pertanyaan
Ex:
- Dengan meteran pak.
- Dengan timbangan
- Dengan jam tangan/ hp yang ada jamnya. 10 menit Diskusi
Penjelasan singkat tentang pengukuran dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari
Pengukuran adalah aktivitas membandingkan sesuatu yang diukur dengan sesuatu yang lain yang sejenis dan telah ditetapkan satuannya. Mendengarkan dan memperhatikan guru
Menyampaikan tujuan dari pelajaran hari ini adalah setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:
1. 1. Menyiapkan secara tepat alat-alat ukur serta melakukan pengukuran dengan benar berkaitan dengan besaran pokok panjang, massa, waktu, dengan mempertimbangkan aspek ketepatan (akurasi),
2. 2. kesalahan matematis yang memerlikan kalibrasi, ketelitian (presisi), dan kepekaan (sensitivitas)
3. Membaca Nilai yang ditunjukkan alat ukur secara tepat, serta hasil pengukuran ditulis sesuai aturan penulisan angka penting disertai ketidakpastiannya (batas ketelitian alat) dengan tepat. Merespon dan mendengarkan guru
3 Inti Menjelaskan pengertian pengukuran dan ketidakpastiannya
Pengukuran adalah kegiatan mengukur besaran fisika dari sebuah obyek atau benda. Mengukur adalah membandingkan suatu besaran dengan satuan.
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan mempunyai satuan.
Satuan adalah pembanding dalam suatu pengukuran. Mendengarkan, memperhatikan dan menulis penjelasan dari guru 5 menit Ceramah dan diskusi
Memberitahukan dan menunjukan kepada siswa macam-macam alat ukur panjang Mendengarkan dan memperhatikan petunjuk guru 5 menit
Meminta siswa mengukur panjang buku tulisnya masing-masing dengan menggunakan mistar dan mencatat hasil pengukurannya dalam LKS yang disediakan Mengukur panjang buku tulis dengan menggunakan mistar dan mencatat hasilnya. 5 menit
Mendemonstrasikan cara mengukur diameter dalam dan luar penyangga isolasi dengan menggunakan jangka sorong. Demonstrasi cara mengukur diameter dalam dan luar tutup botol air mineral dengan jangka sorong. 10 menit
Mendemonstrasikan cara mengukur ketebalan buku dengan menggunakan mikrometer sekrub Demonstrasi cara mengukur ketebalan buku dengan mikrometer sekrup 10 menit
4 Penutup Memotivasi siswa untuk menyimpulkan materi yang diberikan mulai awal pembelajaran Perwakilan menyimpulkan dengan dibantu guru 15 menit Informasi dan
Tes tulis
Memberikan tugas rumah berupa soal latihan Mengerjakan tugas dan mengumpulkan pada pertemuan yang akan datang.
Mengucapkan salam penutup Menjawab salam
5. Alat / Bahan / Sumber Belajar
• Alat : Mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup.
• Bahan : Buku tulis, Bolpoint, Spidol, Penyangga isolasi.
• Sumber Belajar : Modul Fisika untuk SMK Tekhnik-semester gasal (penerbit hayati tumbuh subur) yang dirangkum dalam MS power point
6. Penilaian Hasil Belajar
• Tekhnik Penilaian
- Tes tertulis
• Bentuk instrumen
- Essai (Terlampir)
• Contoh instrumen
- Instrumen penilaian (terlampir)
Malang, 30 September 2011
Guru Mata Diklat Guru Praktikan
Drs. S U P A R D I M U S A W W I R
Nip.19590401198603 1 025 Npm:080401070013
Lembar Kerja Siswa
A. Tujuan
Membaca Nilai yang ditunjukkan alat ukur secara tepat, serta dapat mengerti apa yang dimaksud dengan pengukuran
B. Alat dan Bahan
1. Alat
Mistar, Mikrometer Sekrup, dan Jangka Sorong
2. Bahan
Buku tulis, Spidol, dan isolasi
C. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Ukur panjang buku tulis dengan mistar dan catat berapa panjang buku tersebut dalam table yang disediakan dibawah
3. Ukur tebal buku tulis dengan micrometer sekrup dan catat berapa tebal buku tulis tersebut dalam tebel yang disediakan dibawah
4. Ukur diameter bolpoint dengan micrometer sekrup dan catat berapa diameter bolpoint tersebut dalam tebel yang disediakan dibawah
5. Ukur diameter luar isolasi dan catat hasil pengamatannya daam table dibawah
6. Ukur diameter dalam isolasi dan catat hasil pengamatannya daam table dibawah
7. Masukkan hasil pengamatan ke dalam table pengamatan
D. Tabel Pengamatan
No. Alat Benda Hasil pengamatan Keterangan
1 Mistar Buku tulis
2 Mikrometer sekrup Buku tulis
3 Mikrometer sekrup Bolpoint
4 Jangka sorong Isolasi
5 Jangka sorong Isolasi
6
E. Pertanyaan
Dengan pengamatan tersebut diatas maka tulislah jawaban dari pertanyaan diabawah ini:
1. Apa yang anda ketahui tentang pengukuran?
2. Apakah setiap bendan mempunyai alat tersendiri untuk diukur? Berikan contoh 2 saja!
3. Jelaskan fungsi dari micrometer sekrup?
4. Jelaskan fungsi dari jangka sororng?
5. sebutkan persamaan dan perbedaan micrometer sekrup dengan jangka sorong?
F. Jawaban
1. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
2. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
3. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
4. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
5. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Tugas Rumah
Soal Essai
1. Tuliskan pengertian dari pengukuran ?
2. Tuliskan 3 alat yang digunakan untuk mengukur panjang ?
3. Tuliskan dan jelaskan factor-faktor yang mempengaruhi ketidakpastian dalam pengukuran !
4. Tuliskan bagaimana cara membaca hasil pengukuran dari alat ukur jangka sorong!
5. Tuliskan bagaimana cara membaca hasil pengukuran dari alat ukur micrometer sekrup!
Tugas Rumah
Soal Essai
1. Tuliskan pengertian dari pengukuran ?
2. Tuliskan 3 alat yang digunakan untuk mengukur panjang ?
3. Tuliskan dan jelaskan factor-faktor yang mempengaruhi ketidakpastian dalam pengukuran !
4. Tuliskan bagaimana cara membaca hasil pengukuran dari alat ukur jangka sorong!
5. Tuliskan bagaimana cara membaca hasil pengukuran dari alat ukur micrometer sekrup!
Tugas Rumah
Soal Essai
1. Tuliskan pengertian dari pengukuran ?
2. Tuliskan 3 alat yang digunakan untuk mengukur panjang ?
3. Tuliskan dan jelaskan factor-faktor yang mempengaruhi ketidakpastian dalam pengukuran !
4. Tuliskan bagaimana cara membaca hasil pengukuran dari alat ukur jangka sorong!
5. Tuliskan bagaimana cara membaca hasil pengukuran dari alat ukur micrometer sekrup!
Jawaban
1. Pengukuran adalah aktivitas membandingkan sesuatu yang diukur dengan sesuatu yang lain yang sejenis dan telah ditetapkan satuannya.
2. Alat ukur panjang (mistar, mikrometer sekrup, dan jangka sorong)
3. Factor yang mempengaruhi ketidak pastian dalam pengukuran sebagai berikut :
- Kesalahan umum / keteledoran yaitu kesalahan yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan pengamat ex: kurang terampil dalam menggunakan alat ukur.
- Kesalahan sistematik yaitu kesalahan yang disebabkan oleh kesalahan instrument/ alat ukur, antar lain: kesalahan kalibrasi, kesalahan titik nol, kesalahan arah pandang pengamat, kondisi yang kurang mendukung, dll.
- Kesalahan acak yaitu kesalahan yang disebabkan kondisi lingkungan yang kurang mendukung seperti oleh fluktasi-fluktasi halus sebagai akibat adanya gerak brown molekul-molekul udara, tegangan listrik PLN, dll.
4. Cara membaca hasil pengukuran jangka sorong sebagai berikut :
a. Pastikan pengunci dalam keadaan terbuka
b. Buka rahang dengan cara geser rahang sorong ke kiri hingga benda dapat masuk ke rahang.
c. Letakkan benda yang diukur pada rahang, dan sorong kembali rahang sorong sampai tepat.
d. Putarlah pengunci sampai rahang tetap dan rahang sorong tidak dapat digerakkan.
e. Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 “nol” disebelah kiri pada skala nonius. ( untuk mendapatkan angka pasti) misalnya
0 1
0 5 10
f. Perhatikan garis pada skala nonius yang segaris dengan garis pada skala utama.
g. Jumlahkan angka yang didapat dari hasil poin “e” dan poin “f”.
5. Cara membaca hasil pengukuran micrometer sekrup sebagai berikut :
a. Pastikan pengunci dalam keadaan terbuka
b. Buka rahang dengan cara memutar ke kiri pada skala putar hingga benda dapat masuk ke rahang.
c. Letakkan benda yang diukur pada rahang, dan putar kembali sampai tepat.
d. Putarlah pengunci sampai skala putar tidak dapat digerakkan dan terdengar bunyi 'klik'
e. Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan selubung atau skala nonius.
f. Perhatikan garis mendatar pada selubung atau skala nonius yang tepat berimpit dengan garis mendatar pada skala utama.
g. Jumlahkan angka yang didapat dari hasil poin “e” dan poin “f”.
Keterangan nilai untuk soal Essai :
Dalam soal essai terdapat 5 soal Essai dengan rincian sebagai berikut:
No. Soal Skor Jumlah Skor
1, 2 10 2 soal x 10 = 20
3 20 1 soal x 20 = 20
4,5 30 2 soal x 30 = 60
Skor Total 100
Keterangan lain:
1. Jawaban salah diberi skor 5
2. Jawaban mendekati benar diberi nilai separuh dari nilai yang ditetapkan dalam table.
3. Jawaban benar diberi nilai sesuai dengan tabel
RPP Fisika Kelas X SMK tentang Besaran dan Satuan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(R P P)
Satuan Pendidikan : S M K
Mata Pelajaran : F i s i k a
Kelas / Semester : X / 1
Program Keahlian : Semua Program Keahlian
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (Pertemuan Pertama)
Standart Kompetensi
1. Mengukur Besaran dan Menerapkan Satuannya
Kompetensi Dasar
1.1 Menguasai konsep besaran dan satuannya
Indikator
1. Besaran pokok dan besaran turunan dibandingkan
2. Satuan besaran pokok diterapkan dalam Sistem Internasional
3. Dimensi Pokok dan Dimensi Turunan
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:
1. Membandingkan besaran pokok dan besaran turunan, serta dapat memberikan contohnya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Menerapkan satuan besaran dalam sistem internesional.
3. Menentukan dimensi besaran pokok dan besaran turunan.
4. Menganalisa persamaan fisika dengan menggunakan dimensi
2. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Besaran dan Satuan
2. Jenis- jenis Besaran.
3. Konversi Satuan
4. Dimensi besaran
3. Metoda Pembelajaran
1. Model Pembelajaran : - Direct Instruction
- Cooperative Learning
2. Metode Pembelajaran : - Ceramah
- Diskusi
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
No Tahapan Kegiatan Waktu Metode
Guru Siswa
1 Pra Pendahuluan Mengucapkan salam Menjawab salam 10 menit Informasi dan Diskudi
Memimpin do’a Berdo’a
Menanyakan Kabar dan absensi kelas Menanggapi guru
Merefresh kembali pelajaran yang lalu Menanggapi guru
2 Pendahuluan Motivasi :
Dalam pembelajaran fisika, banyak sekali kegiatan pengukuran yang dilakukan, misalnya mengukur panjang, massa, volume, suhu, dan kuat arus. Hasil pengukuran yang didapat dan dinyatakan dengan angka disebut besaran, sedangkan acuan yang digunakan disebut satuan.
Apersepsi :
Memberikan pertanyaan tentang pengukuran dan alat yang dipakai dalam pengukuran
Ex:
Apa yang kalian tahu tentang besaran dan satuan?
Siswa menanggapi penjelasan guru
Siswa menjawab pertanyaan 10 menit Diskusi
Penjelasan singkat tentang besaran dan satuan. Mendengarkan dan memperhatikan guru
Menyampaikan tujuan pembelajaran Merespon dan mendengarkan
3 Inti Menjelaskan pengertian besaran dan satuan. Mendengarkan penjelasan guru 5 menit Diskusi kelompok
Memberitahukan kepada siswa jenis-jenis besaran. Mendengarkan petunjuk guru 5 menit
Menjelaskan tentang konversi satuan dan meminta siswa untuk mengkonversikan satuan yang diberikan guru. Mendengarkan penjelasan guru 5 menit
Menjelaskan tentang dimensi besaran dan memberikan soal tentang dimensi. Mendengarkan penjelasan guru 10 menit
Memberikan soal-soal untuk dikerjakan dalam kelas. Mendengarkan penjelasan guru 10 menit
4 Penutup Memotivasi siswa untuk menyimpulkan materi yang diberikan mulai awal pembelajaran Perwakilan menyimpulkan dengan dibantu guru 15 menit Informasi dan
Tes tulis
Memberikan tugas rumah berupa soal latihan Mengerjakan tugas dan mengumpulkan pada pertemuan yang akan datang.
Mengucapkan salam penutup Menjawab salam
5. Alat / Bahan / Sumber Belajar
• Modul Fisika untuk SMK Tekhnik-semester gasal (penerbit hayati tumbuh subur)
• Buku referensi yang relevan
6. Penilaian Hasil Belajar
• Tekhnik Penilaian
- Tes tertulis
• Bentuk instrumen
- Essai (Terlampir)
• Contoh instrumen
- Instrumen penilaian (terlampir)
Malang, 28 September 2011
Guru Mata Diklat Guru Praktikan
Drs. S U P A R D I M U S A W W I R
Nip.19590401198603 1 025 Npm:080401070013
Soal Essai
1. Tuliskan pengertian Besaran, Satuan, konversi satuan, dan dimensi besaran?
2. Tuliskan dan jelaskan jenis-jenis besaran serta berikan contohnya?
3. Buatlah table 7 besaran pokok, satuan, dan lambang satuannya!
4. Konversikan satuan berikut ini:
a. 1 km = …………………. cm
b. 3050 mm = ………………… km
c. 2,5 kg = …………………. gram
d. 4,25 hari = …………………. jam
e. 7550 kg = …………………. ton
5. Tuliskan satuan dan dimensi dari besaran beikut ini:
No Besaran Satuan Dimensi
1 Panjang m
2 Massa kg
3 Waktu S (det)
4 Kecepatan m/s
5 Percepatan m/s2
Soal Essai
1. Tuliskan pengertian Besaran, Satuan, konversi satuan, dan dimensi besaran?
2. Tuliskan dan jelaskan jenis-jenis besaran serta berikan contohnya?
3. Buatlah table besaran pokok dan satuannya!
4. Konversikan satuan berikut ini:
a. 1 km = …………………. cm
b. 3050 mm = ………………… km
c. 2,5 kg = …………………. gram
d. 4,25 hari = …………………. jam
e. 7550 kg = …………………. ton
5. Tuliskan satuan dan dimensi dari besaran beikut ini:
No Besaran Satuan Dimensi
1 Panjang
2 Massa
3 Waktu
4 Kecepatan
5 Percepatan
Jawaban
1. Besaran adalah segala sesuatu yang mempunyai nilai (dapat diukur) dan dapat di nyatakan dengan angka.
Satuan adalah ukuran pembanding yang telah diperjanjikan terlebih dahulu.
Konversi satuan adalah system pengubahan satuan dari satuan-satuan imperial (system inggris) kedalam stuan-satuan metric.
Dimensi besaran adalah cara penyusunan suatu besaran dari besaran-besaran pokok.
2. Jenis besaran:
a. Besaran scalar dan besaran vector
Besaran scalar adalah besaran yang hanya mempunyai nilai saja. contohnya (massa, panjang, waktu, suhu, dll)
Besaran vector adalah besaran yang mempunyai nilai dan mempunyai arah. contohnya (gaya, perpindahan, kecepatan, impuls, momentum, dll)
b. Besaran pokok dan besaran turunan
Besaran pokok adalah besaran-besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu untuk digunakan sebagai dasar dalam menentukan satuan-satuan pada besaran-besaran lain. contohnya (panjang, massa, waktu, arus listrik, dll)
Bsaran turunan adalah besaran-besaran yang diturunkan dari satu atau lebih besaran pokok. contohnya (gaya, tekanan, usaha, daya, dll)
3. Table besaran pokok dan satuannya.
No Besaran pokok Satuan Lambang satuan
1 Panjang meter m
2 Massa koligram kg
3 Waktu sekon (detik) s (det)
4 Arus listrik ampere A
5 Suhu kelvin K
6 Intensitas cahaya candela Cd
7 Jumlah zat mole mol
4. Konversi satuan.
1. 1 km = 100000 cm = 1 x 105 cm
2. 3050 mm = 0,003050 km = 3050 x 10-6 km
3. 2,5 kg = 2500 gram
4. 4,25 hari = 102 jam
5. 7550 kg = 7,55 ton = 7550 x 10-3 ton
5. Table dimensi besaran
No Besaran Satuan Dimensi
1 Panjang m L
2 Massa kg M
3 Waktu S (det) T
4 Kecepatan m/s L/M atau LM-1
5 Percepatan m/s2 L/MM atau LM-2
Keterangan nilai untuk soal Essai :
Dalam soal essai terdapat 5 soal Essai dengan rincian sebagai berikut:
Table penskoran.
No. Soal Skor Jumlah Skor
1, 2 15 2 soal x 15 = 30
3 20 1 soal x 20 = 20
4,5 25 2 soal x 25 = 50
Skor Total 100
Keterangan lain:
1. Jawaban salah diberi skor 5
2. Jawaban mendekati benar diberi nilai separuh dari nilai yang ditetapkan dalam table penskoran.
3. Jawaban benar diberi nilai sesuai dengan table penskoran.
LAPORAN PENGELOLAAN SEKOLAH PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2011/2012 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 10 MALANG
LAPORAN PENGELOLAAN SEKOLAH
PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2011/2012
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 10 MALANG
Oleh :
Tim Penyusun Laporan PPL
SMK Negeri 10 Malang
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
2011
LAPORAN PENGELOLAAN SEKOLAH
PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2011/2012
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 10 MALANG
OLEH :
NPM NAMA PRODI
080401070013 Musawwir P. Fisika
080401060159 Eni Lambang Sari P. Matematika
080401080075 Ihfadzi Maulan Ni’mah P. B. S. Indonesia
080401070001 Fitri Diyam Sari P. Fisika
080401020057 Dian Budiari Ikaningtyas P. Eko. Akuntansi
080401090189 Feni Nur Fadilah P. B. Inggris
080401090188 Lailatul Zumrotun Nisa’ P. B. Inggris
080401090187 Novia Galuh Arianti P. B. Inggris
080401090268 Choirun Nisa’ Budi Asih P. B. Inggris
080401080114 Irma Rokhmawati P. B. S. Indonesia
080401080167 Lika Watiningsih P. B. S. Indonesia
080401080133 Eka Silvantari Y P. B. S. Indonesia
080401060153 Ila Dwi Pujiarti P. Matematika
080401060119 Santi Geminiar Dewi P. Matematika
080401070017 Maria Devila Beo Leo P. Fisika
080401070052 Ferdianus S. Pote P. Fisika
080401070033 Yheni Siswindiati P. Fisika
080401070050 Siti Nurjiati P. Fisika
080401020075 Anis Sya’bania P. Eko. Akuntansi
080401020001 Aang Setia Pracoyo P. Eko. Akuntansi
080401020060 M. Narjus Salam P. Eko. Akuntansi
080401040018 Wilhelmus Siwa Wunu P. PKn
080401040027 Alfaddeus Hampu P. PKn
080401040028 Gabriel Budirlogen P. PKn
080401040009 Antonius Umbu Ratundima P. PKn
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
OKTOBER 2011
Daftar Peserta PPL
Di SMK Negeri 10 Malang
No NPM NAMA PRODI
1 080401090189 Feni Nur Fadilah P. B. Inggris
2 080401090188 Lailatul Zumrotun Nisa’ P. B. Inggris
3 080401090187 Novia Galuh Arianti P. B. Inggris
4 080401090268 Choirun Nisa’ Budi Asih P. B. Inggris
5 080401080114 Irma Rokhmawati P. B. S. Indonesia
6 080401080075 Ihfadzi Maulan Ni’mah P. B. S. Indonesia
7 080401080167 Lika Watiningsih P. B. S. Indonesia
8 080401080133 Eka Silvantari Y P. B. S. Indonesia
9 080401060153 Ila Dwi Pujiarti P. Matematika
10 080401060159 Eni Lambang Sari P. Matematika
11 080401060119 Santi Geminiar Dewi P. Matematika
12 080401070001 Fitri Diyam Sari P. Fisika
13 080401070017 Maria Devila Beo Leo P. Fisika
14 080401070052 Ferdianus S. Pote P. Fisika
15 080401070033 Yheni Siswindiati P. Fisika
16 080401070050 Siti Nurjiati P. Fisika
17 080401070013 Musawwir P. Fisika
18 080401020075 Anis Sya’bania P. Eko. Akuntansi
19 080401020001 Aang Setia Pracoyo P. Eko. Akuntansi
20 080401020060 M. Narjus Salam P. Eko. Akuntansi
21 080401020057 Dian Budiari Ikaningtyas P. Eko. Akuntansi
22 080401040018 Wilhelmus Siwa Wunu P. PKn
23 080401040027 Alfaddeus Hampu P. PKn
24 080401040028 Gabriel Budirlogen P. PKn
25 080401040009 Antonius Umbu Ratundima P. PKn
Struktur Organisasi Peserta PPL
SMK Negeri 10 Malang
HALAMAN PERSETUJUAN
Laporan Pengelolaan Sekolah dalam rangka memenuhi sebagian persyaratan Mata Kuliah Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kanjuruhan Malang Semester Ganjil Tahun Akademik 2011/2012 di SMK Negeri 10 Malang ini telah diperiksa dan disetujui di Malang pada :
Hari : Rabu
Tanggal : 28 November 2011
Menyetujui Mengetahui
Ketua LP3L, Universitas Kanjuruhan Malang Kepala Sekolah SMK N 10 Malang
Drs. Choirul Huda, M.Si Dra. F a i z a h
NIP. 19670525 199303 1 003 NIP. 19610125198103 2 005
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa praktikan panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusun Laporan Pengelolaan Sekolah SMK N 10 Malang dengan baik. Laporan ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan tugas akhir dari Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK N 10 Malang yang dilaksanakan mulai September hingga Desember 2011.
Laporan ini dapat tersusun dengan baik atas bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Hadi Sriwiyana, M,M selaku rektor Universitasa Kanjuruhan Malang.
2. Bapak Drs. Abdoel Bakar,TS., M.Pd selaku Dekan FKIP Universitas Kanjuruhan Malang.
3. Bapak Drs. Choirul Huda, M.Si. selaku ketua LP3L Universitas Kanjuruhan Malang.
4. Ibu Dra. Faizah selaku kepala sekolah SMK N 10 Malang, yang sudah memberikan tempat untuk penulis melaksanakan PPL.
5. Bapak Sutrisno, S.Pd selaku WakaBid Kurikulum SMK N 10 Malang.
6. Bapak Supardi S.Pd selaku WakaBid Humas SMK N 10 Malang.
7. Bapak Edi Basuki, M.Pd selaku WakaBid Litbang
8. Bapak Drs. Sumaji, M.Pd selaku Dosen Pengantar ke SMKN 10 Malang
9. Siswa - siswi SMK N 10 Malang yang telah banyak membantu
10. Semua teman-teman PPL di SMK N 10 Malang serta semua pihak yang telah membantu penulisan laporan ini.
Praktikan menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu segala kritik dan masukan yang sifatnya membangun akan selalu praktikan nantikan, demi kesempurnaan tugas dan laporan selanjutnya.
Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kemajuan SMKN 10 Malang khususnya dan semua pihak yang membutuhkan informasi dilaporan ini pada umumnya.
Malang, 28 November 2011
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
DAFTAR PESERTA PPL UNIKAMA 2011. . . . . . . . . . . . . . . . . . ii
STRUKTUR ORGANISASI PESERTA PPL. . . . . . . . . . . . . . . . . iii
LEMBARAN PERSETUJUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iv
KATA PENGANTAR.. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . v
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . vii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
B. Tujuan Penyusunan Laporan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
C. Rumusan Masalah. . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
D. Pengertian Pengelolaan Sekolah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
F. Metode Pengumpulan Data. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
BAB II. PENGELOLAAN SEKOLAH
A. Profil Sekolah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
1. Sejarah Singkat SMKN 10 Malang. . . . . . . . . . . . . . . 6
2. Identitas Sekolah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
3. Visi dan Misi SMKN 10 Malang. . . . . . . . . . . . . . . 7
4. Uraian Tugas. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8
B. Struktur Organisasi Sekolah. . . . . . . . . . . . . . . . . 21
1. Kesiswaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 21
2. Kurikulum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 28
3. Hubungan Masyarakat . . . . . . . . . . . . . . . . . 37
4. Sarana dan Prasarana. . . . . . . . . . . . . . . . . . 38
5. Litbang/PSDM . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 43
C. Unit Kerja Lainnya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 45
1. Perpustakaan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 45
2. Bimbingan Konseling. . . . . . . . . . . . . . . . . . 57
3. Tata Usaha . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 64
D. Sistem Manajement Keuangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . 73
1. Sumber Keuangan Sekolah. . . . . . . . . . . . . . . . 73
2. Mekanisme Pengelolaan Keuangan. . . . . . . . . . . . . 73
3. Kebijakan Keuangan Sekolah . . . . . . . . . . . . . . . 75
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 76
B. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 76
DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 78
LAMPIRAN – LAMPIRAN
1. STRUKTUR ORGANISASI SMKN 10 MALANG
2. KALENDER PENDIDIKAN
3. JADWAL PELAJARAN SMK NEGERI 10 MALANG
4. RPP PESERTA PPL DARI MASING-MASING JURUSAN
5. ABSENSI PESERTA PPL SMK NEGERI 10 MALANG
6. JADWAL PIKET PESERTA PPL SMK NEGERI 10 MALANG
7. SERTIFIKASI ISO 9001:2008 SMKN 10 MALANG
8. DENAH GEDUNG SMK NEGERI 10 MALANG
9. DOKUMENTASI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan suatu proses belajar yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan yang dimiliki siswa baik kemampuan dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta pendidik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak Mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. (UU N0 20/2003, pasal 3)
Perguruan Tinggi merupakan lembaga Pendidikan terakhir dari lembaga pendidikan formal, yang melaksanakan fungsi Tridharma Perguruan Tinggi sebagai kelanjutan dari pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang mempunyai kemampuan akademik dan profesional guna menerapkan, mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan, tehnologi dan kesenian. Salah satu perguruan tinggi yang terus berkembang untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan daya saing lulusan di era global adalah Universitas Kanjuruhan Malang yang terletak di Jalan S. Supriadi No. 48 Malang.
Sistem pendidikan di Universitas Kanjuruhan Malang dilaksanakan dengan cara membekali dan mengembangkan religiusitas, kecakapan, ketrampilan, kepekaan, dan kecintaan mahasiswa terhadap pemuliaan kehidupan umat manusia pada umumnya dan masyarakat Indonesia pada khususnya. Pembekalan dan pengembangan tersebut terangkum dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu: Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian kepada masyarakat.
FKIP Universitas Kanjuruhan Malang sebagai institusi pendidikan prajabatan mengemban peran mendidik mahasiswa calon guru yang kompeten dalam menjalankan profesinya. Dari empat ompetensi utuh sosok guru yang termuat pada Standar Kompetensi Guru Pemula (SKGP), terdapat rumpun kompetensi yang harus dimiliki lulusan, yaitu penguasaan pembelajaran yang mendidik.
Kompetensi-kompetensi yang tercakup dalam rumpun ini hanya dapat dibentuk dalam diri mahasiswa melalui pengalaman langsung (autentik) di sekolah. Berdasarkan hal tersebut, maka Program Pengalaman Lapangan (PPL) diterapkan sebagai kegiatan kurikuler yang utama dalam kurikulum program studi-program studi FKIP Universitas Kanjuruhan Malang. PPL (Praktek Pengalaman Lapangan) adalah kegiatan intrakurikuler yang memadukan aspek Tri Dharma dengan pelaksanaan secara interdisipliner yang bermaksud memberikan pengalaman pada mahasiswa untuk melatih calon guru menguasai kemampuan keguruan yang utuh dan terintegrasi, sehingga setelah menyelesaikan pendidikannya kita siap untuk secara mandiri mengemban tugas sebagai guru sesuai bidangnya.
Universitas Kanjuruhan Malang sebagai salah satu Perguruan Tinggi yang mempunyai misi menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas, professional, dan berkepribadian nasional, mampu bekerjasama berlandaskan pancasila dan berwawasan global. Setelah kegiatan PPL mahasiswa di harapkan mampu menyelenggarakan pembelajaran di sekolah, dan diharapkan kompeten di dalam hal – hal berikut yaitu: 1) Mengenal secara cermat lingkungan fisik, administratif akademik dan sosial sekolah sebagai tempat kerja. 2) Mampu menerapkan berbagai kemampuan keguruan secara utuh dan terintegrasi dalam situasi nyata setelah terbimbing. 3) Mampu menarik pelajaran dari penghayatan dan pengalaman selama latihan melalui refleksi yang merupakan ciri penting pekerjaan profesional. 4.) Terampil merencanakan kegiatan pengembangan diri siswa secara terpadu.5.) Terampil melaksanakan kegiatan pembelajaran yang mendidik dan memberikan layanan bimbingan khusus bagi peserta didik. Hal ini di maksudkan sebagai suatu proses pembelajaran bagi mahasiswa. Dan kami mahasiswa tim PPL Universitas Kanjuruhan Malang melaksanakan PPL di SMK Negeri 10 Kecamatan Kedung Kandang Kota Malang propinsi Jawa Timur. Kami terdiri atas 25 orang. Tema PPL yang kami laksanakan adalah ‘Managemen Pengelolaan Sekolah’.
B. TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN
Penyusunan Laporan Pengelolaan Sekolah ini bertujuan untuk mengetahui dan mencari data dalam rumusan masalah diatas, adapun kegunaan dari penyusunan Laporan Pengelolaan Sekolah ini adalah berikut :
1. Untuk mengetahui seluk beluk yang menyangkut pengelolaan sekolah dari SMK Negeri 10 Malang
2. Untuk mengetahui situasi dan kondisi serta pelaksanaan pendidikan di SMK Negeri 10 Malang
Untuk memperluas wawasan tentang pelaksanaan Pengelolaan Sekolah yang produktif, efisiensi dan efektif di SMK Negeri 10 Malang
C. RUMUSAN MASALAH
Laporan Pengelolaan Sekolah ini menyediakan batasan-batasan sebagai berikut :
1. Organisasi Sekolah
2. Kurikulum
3. Kesiswaan
4. Sarana dan Prasarana Sekolah
5. Keuangan Sekolah
6. Perpustakaan Sekolah
7. Hubungan Masyarakat
8. Bimbingan Konseling
9. Penelitian dan Pengembangan
D. PENGERTIAN PENGELOLAAN SEKOLAH
Tujuan pendidikan di setiap lembaga pendidikan mengarah pada tujuan pendidikan Nasional, yaitu memiliki jiwa ata kepribadian Pancasila yang beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan YME, berbudi pekerti luhur, berkpribadian dan berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas, terampil, sehat jasmani dan rohani. Salah satu implikasi dari tujuan pendidikan tersebut terhadap lembaga pendidikan adalah lembaga pendidikan harus melaksanakan kegiatan pengelolaan terhadap sekolah.
Pengelolaan sekolah sebuah lembaga pendidikan akan mengefektifkan sebuah proses belajar mengajar sehingga terwujudlah tujuan pendidikan Nasional. Dari uraian inilah dapat kami simpulkan pengertian pengelolaan sekolah adalah sebuah proses pengintegrasian tiap-tiap satuan pendidikan yang bertujuan untuk tujuan pendidikan itu sendiri.
E. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Laporan Pengelolaan Sekolah ini dilakukan oleh mahasiswa PPL, tepatnya tanggal 30 September sampai dengan 10 Desember 2011 di SMK Negeri 10 Malang.
F. METODE PENGUMPULAN DATA
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data-data yang dibutuhkan melalui :
1. Observasi
Metode ini dilakukan dengan cara mengamati langsung dan tak langsung keadaan sekolah baik dari segi gedung ataupun system yang berlaku di sekolah
2. Wawancara
Dengan menanyakan keadaan langsung pada objek yang dituju agar memperoleh data yang lebih valid. Hal ini dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan secara langsung kepada pihak sekolah yang bersangkutan dan dijawab secara langsung pula.
3. Dokumentasi
Pengambilan data dengan menggunakan metode ini adalah meminta dokumen-dokumen penting yang diperlukan dalam penyelesaian laporan ini.
BAB II
PENGELOLAAN SEKOLAH
SMK NEGERI 10 MALANG
A. PROFIL SEKOLAH
1. Sejarah Singkat SMK Negeri 10 Malang
SMK Negeri 10 Malang merupakan salah satu SMK negeri yang ada di kota Malang yang berdiri pada tahun 2007, pembangunan peletakan batu pertama SMK Negeri 10 Malang di prakarasai oleh Bapak Kepala Dinas Kota Malang (Dr. H. Shofwan, SH., M.Si) dan Bapak Wali Kota Malang (Drs. H. Peni Suparto, M.AP), secara resmi SMK Negeri 10 Malang Ditetapkan pada tanggal 3 September 2008 oleh Bapak Menteri Pendidikan Nasional Bapak Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA.
Baru-baru ini sekitar bulan Juli 2011 SMK Negeri 10 Malang dalam proses Sertifikasi ISO 9001:2008. Salah satu factor penting menjadikan sekolah yang berkualitas adalah dimilikinya sertifikat ISO 9001:2008, sertifikat ini merupakan pengakuan internasional terhadap system manajemenn mutu yang merupakan titik awal atau gerbang bagi SMK Negeri 10 malang untuk memasuki era system manajement mutu internasional dalam upaya mencapai kinerja yang lebih baik. Disamping itu, dengan adanya sertifikat ISO 9001:2008 diharapkan sekolah akan menghasilkan tenaga kerja dengan mutu yang lebih terjamin bagi perusahaan dan dunia industry.
2. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SMK Negeri 10 Malang
Status : Negeri
Program Keahlian : a. Multimedia
b. Tehnik Komputer dan Jaringan
c. Tehnik Ototronik
d. Mekanik Otomotif
Alamat Sekolah : Jl. Raya Tlogowaru, Kedungkandang Malang
Propinsi : Jawa Timur
Kaupaten/Kota : Kota Malang
Kecamatan : Kedungkandang
Kelurahan : Tlogowaru
Jalan : Raya Tlogowaru
Kode Pos : 65133
Telepon/Fax : (0341) 754086 – (0341) 754087
Situs : www.smkn10-mlg.sch.id
E-mail : smkn10_malang@yahoo.co.id
3. Visi dan Misi SMK Negeri 10 Malang
a. Visi sekolah
Mewujudkan sebagai lembaga pendidikan dan pelatihan kejuruan yang unggul dan berkualitas internasional serta mampu memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan dilandasi iman dan takwa.
b. Misi sekolah
Menghasilkan tamatan yang cerdas spiritual, social dan intelegensi untuk memenuhi tuntutan dunia usaha/dunia industry ataupun bekerja mandiri dalam era globalisasi dengan indikator penguasaan kompetensi dibidang:
1. Iman dan takwa kepada tuhan yang maha esa
2. Ilmu pengethuan dan teknologi
3. Bahasa internasional/ asing
4. Lingkungan hidup
5. Seni dan budaya bangsa
6. Pendidikan jasmani
7. Kewirausahaan
8. Kedisiplinan
9. Kemampuan bekerja, baik mandiri/pada dunia usaha dan dunia industry
4. Uraian Tugas
a. Tugas Kepala SMK Negeri 10 Malang:
Dimensi Kompetensi menurut peraturan pemerintah No.13 tahun 2007
1) Kepribadian
a) Berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhlak mulia, dan menjadi teladan akhlak mulia bagi komunitas di sekolah/madrasah.
b) Memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin.
c) Memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai kepala sekolah/madrasah.
d) Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi.
e) Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan sebagai kepala sekolah/madrasah.
f) Memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan.
2) Manajerial
a) menyusun perencanaan sekolah/madrasah untuk berbagai tingkatan perencanaan.
b) Mengembangkan organisasi sekolah/madarasah sesuai dengan kebutuhan
c) Memimpin sekokalah/madrasah dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah/madrasah secara optimal.
d) Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah/madrasah menuju organisasi pembelajaran yang efektif.
e) Menciptakan budaya dan iklim sekolah/madrasah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran peserta didik.
f) Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal.
g) Mengelola sarana dan prasarana sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan secara optimal.
h) Mengelola hubunan sekolah/madrasah dan masyarakat dalam rangka encarian dukungan ide, sumber belaja, dan pembiayaan sekolah/madrasah.
i) Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru, dan penempatan dan pengembangan kapasitas peserta didik.
j) Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional.
k) Mengelola keuangan sekolah/madrasah sesuai dengan prinsip pengelolaan yang akuntabel, transparan, dan efisien.
l) Mengelola ketatausahaan sekolah/madrasah dalam mendukung pencapaian tujuan sekolah/madrasah.
m) Mengelola unit layanan khusus sekolah/madrasah dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolah/madrasah.
n) Mengelola sistem informasi sekolah/madrasah dalam mendukung penyusunan program dan pengambilan keputusan.
o) Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan pembelajaran dan manajemen sekolah/madrasah.
p) Mendukung monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan sekolah/madrasah dengan prosedur yang tepat, serta merencanakan tindak lanjutnya.
3) Kewirausahaan
a) menciptakan inofasi yang berguna bagi pengembangan sekolah/madrasah.
b) Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah sebagai organisasi pembelajaran yang efektif.
c) Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah.
d) Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah/madrasah.
e) Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/jasa sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta didik.
4) Supervisi
a) merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.
b) Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat.
c) Menindak lanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.
5) Sosial
a) bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan sekolah/madrasah.
b) Berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
c) Memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain
b. Tugas Wakil Kepala Sekolah
1) Bidang Kurikulum
a) menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan.
b) menyusun pembagia tugas guru dan jadwal pelajaran.
c) mengatur penyusunan program pengajaran.
d) mengatur pelaksanaan kegiatan kurikulum.
e) mengatur pelaksanaan program penilaian, criteria kenaikan kelas, krteria kelulusan dan laporan kemajuan belajar siswa serta pembagian raport dan STTB.
f) mengatur pelaksanaan program perbaikan dan pengayaan.
g) mengatur pemamfaatan lingkungan sebagai sumber belajar.
h) mengatur pengembangan MGMP dan koordinasi mata pelajaran.
i) mengatur mutasi siswa.
j) melakukan supervisi administrasi dan akademis.
k) menyusun laporan.
2) Bidang Kesiswaan
a) mengatur program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling.
b) mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan 7K.
c) mengatur dan membina program OSIS meliputi, Kepramukaan, PMR, KIR, PKS, Paskibra, Olahraga, dll.
d) menyusun dan mengatur pelasanaan pemilihan siswa teladan sekolah.
e) menyelenggarakan cerdas-cermat dan olahraga prestasi srta kesenian.
f) menyeleksi calon untuk diusulkan mendapatkan beasiswa.
g) membuat, mengorganisasi pelaksanaan Ekstrakurikuler.
h) membuat ststistik bulanan tentang siswa.
i) pemberitahuan kepada orang tua tentang siswa
3) Bidang Humas
a) mengatur dan mengembangkan hubungan dngan BP3 dan peran BP3.
b) menyelenggarakan Bakti Sosial dan Karya wisata
c) menyelenggarakan pameran hasil pendidikan disekolah.
d) menjalin hubungan dengan PTN dan PTS yang ada di Malang dan Jawa Timur
e) menyusun laporan
f) menjalin hubungan dengan Pemda dan Instansi terkait.
4) Bidang Sarana dan Prasarana
a) merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana untuk menunjang PBM.
b) merencanakan program pengadaan saran dan prasarana.
c) mengatur pemanfaatan sarana dan prasarana.
d) mengelola perawatan, perbaikan, pengisian.
e) mengatur pembukuan sarana dan prasarna.
f) menyusun laporan.
5) Bidang Litbang/PSDM
a) Menyusun rencana penilaian berkala dan penilaian akhir pendidikan
b) Menyusun rencana dan melaksanakan penyusunan Kurikulum Implementatif
c) Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan penilaian
d) Mendokumentasikan hasil kegiatan penilaian
e) Mendokumentasikan Kurikulum Nasional
f) Mendokumentasikan Kurikulum Implementatif
g) Menganalisis Ketercapaian Target Kurikulum
h) Merencanakan dan menyusun program pengembangan kurikulum.
i) Mengadakan stadarisasi kompetensi siswa SMK dan merencanakan dan atau menyelenggarakan sertifikasi kompetensi siswa(lulusan) oleh lembaga sertifikasi
j) Mengadakan standarisasi kompetensi guru SMK dan merencanakan penyelenggarakan uji dan sertifikasi kompetensi guru oleh lembaga sertifikasi
k) Menyelenggarakan administrasi kurikulum
c. Tugas Guru
Standart Kompetensi Guru Mata Pelajaran di SD/MI,SMP/MTs,SMA/MA,dan SMK/MAK berdasarkan Peraturan pemerintah No: 16 Tahun 2007
a. Kompetensi Pedagogik
1) Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik,moral,social,cultural,emosional, dan intelektual
a) Memahami karakteristik peserta yang berkaitan dengan aspek fisik,intelektual,social-emosional,moral dan latar belakang social budaya.
b) Mengidentifikasi potensi peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu
c) Mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu
d) Mengidentifikasi kesulitan peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu
2) Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik
a) Memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu
b) Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam mata pelajaran yang diampu
3) Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu
a) Memahami prinsip-prinsip pengembangan kurikulum
b) Menentukan tujuan lima mata pelajaran yang diampu
c) Menentukan pengalaman belajar yang sesuai untuk mencapai pembelajaran yang diampu
d) Memilih materi pembelajaran yang diampu yang terkait dengan pengalaman belajar dan tujuan pembelajaran
e) Menata materi pembelajaran secara benar sesuai dengan pendekatan yang dipilih dan karakteristik peserta didik
f) Mengembangkan indicator dan instrument penilaian
4) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik
a) Memahami prinsip-prinsip perancangan pembelajaran yang mendidik
b) Mengembangkan komponen-komponen rancangan pembelajaran
c) Menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan didalam kelas,laboratorium, maupun lapangan
d) Melaksanakan pembelajaran yang mendidik dikelas,dilaboratorium,dilapangan
e) Menggunakan media pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang diampu untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh
f) Mengambil keputusan transaksional dalam pembelajaran yang diampu sesuai dengan situasi yang berkembang
5) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran
a) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran yang diampu
6) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki
a) Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mendorong peserta didik mencapai prestasi belajar secara optimal
b) Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mengaktualisasikan potensi peserta didik, termasuk kreatifitasnya
7) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik
a) Memahami berbagai strategi berkomunikasi yang efektif, empatik dan santun, baik secara lisan maupun tulisan
b) Berkomunikasi secara efeksif, empatik dan santun dengan peserta didik dengan bahasa yang khas dalam interaksi pembelajaran yang terbangun secara siklikal dari (a) penyiapan kondisi psikologis peserta didik ,(b) memberikan pertanyaan atau tugas sebagai undangan kepada peserta didik untuk merespon, (c) respons peserta didik untuk merespons , (d) reaksi guru terhadap respons peserta didik, dan seterusnya.
8) Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
a) Memahami prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu.
b) Menentukan aspek-aspek proses dan hasil belajar yang penting untuk dinilai dan dievaluasi sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu.
c) Menentukan prosedur penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajat.
d) Mengembangkan instrument penilaian dan evaluasiu proses dan hasil belajar.
e) Mengadministrasikan penilaian proses dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan menggunakan berbagai instrument.
f) Menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk berbagai tujuan.
g) Melakukan evaluasi proses dan hasil belajar.
9) memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.
a) Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk menentukan ketuntasan belajar.
b) Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk merancang program remedial dan pengayaan.
c) Mengkomonikasikan hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran kepada pemangku kepentingan.
d) Memanfaatkan informasi hasil belajar dan evaluasi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
10) Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
a) Melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.
b) Memanfatkan hasil refleksi untuk perbaikan dan pengembangan mata pelajaran yang diampu.
c) Melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam mata pelajaran yang diampu.
b. Kompetensi Pribadi
1) Bertindak sesuai dengan norma agama, hokum, social, dan kebudayaan nasional Indonesia.
a) Menghargai peserta didik tanpa membedakan keyakinan yang dianut, suku, adat istiadat, daerah asal, dan gender.
b) Bersikap sesuai dengan norma yang dianut, hokum dan norma social yang berlaku dalam masyarakat, serta kebudayaan nasional Indonesia yang beragam.
2) Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berahlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat.
a) Berprilaku jujur, tegas, dan manusiawi.
b) Berprilaku yang mencerminkan ketakwaan dan ahlak mulia.
c) Berprilaku yang dapat diteladanioleh peserta didik dan anggota masyarakat disekitarnya.
3) Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa.
a) Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap dan stabil.
b) Menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan berwibawa.
4) Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri.
a) Menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi.
b) Bangga menjadi guru dan percaya diri sendiri.
c) Bekerja mandiri secara professional.
5) Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
a) Memahami kode etik profesi guru.
b) Menerapkan kode etik profesi guru.
c) Berprilaku sesuai dengan kode etik profesi guru.
c. Kompetensi Sosial
1) Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar balakang keluarga, dan status social ekonomi.\
a) Bersikap inklusifdan objektif terhadap peserta didik, teman sejawat, dan li gkunan sekitar dalam melaksanakan pembelajaran.
b) Tidak bersikap diskriminatif terhadap peserta didik, teman sejawat, orang tua peserta didik dan lingkungan sekolah karena perbedaan agama, suku, jenis kelamin, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi.
2) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan satuan dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua dan masyarakat.
a) Berkomunikasi dengan teman sejawat dan komunitas ilmiah lainnya secara santun, empatik, dan efektif.
b) Berkomunikasi dengan orang tua peserta didik dan masyarakat secara santun, empatik dan efektif tentang program pembelajaran dan kemajuan peserta didik.
c) Mengikutsertakan orang tua peserta didik dan masyarakat dalam program pembelajaran dan dalam mengatasi kesulitan belajar peseta didik.
3) Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah RI yang memiliki keragaman sosial budaya.
a) Beradaptasi dengan lingkungan tempat bekerja dalam rangka meningkatkan efektifitas sebagai pendidik, termasuk memahami bahasa daerah setempat.
b) Melaksanakan berbagai program dalam lingkungan kerja untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidik di daerah yang bersangkutan.
4) Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.
a) Berkomunikasi dengan teman sejawat, profesi ilmiah, dan komunitas ilmiah lainnya melalui berbagai media dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan.
b) Mengkomunikasikan hasil-hasil inovasi pembelajaran kepada komunitas profesi sendiri secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.
d. Kompetensi Profesional
1) Menguasai materi struktur, konsep, dan pola piker keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.
2) Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran atau bidang pengembangan yang diampu.
a) Memahami standart kompetensi mata pelajaran yang diampu.
b) Memahami kompetensi mata pelajaran yang diampu.
c) Memahami tujuan pembelajaran yang diampu.
3) Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.
a) Memilih materi pembelajaran yang diampu yangs esuai dengan tingkat perkembangan peserta didik.
b) Mengolah materi pelajaran yang diampu secara kreatif sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik.
4) Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif.
a) Melakukan refleksi terhadap kinerja sendiri secara terus menerus.
b) Memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka peningkatan keprofesionalan.
c) Melakukan penelitian tindakan kelas untuk peningkatan keprofesionalan.
d) Mengikuti kemajuan jaman dengan belajar dari berbagai sumber.
5) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.
a) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam berkomunikasi.
b) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan diri.
B. STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH
1. KESISWAAN
Aspek yang perlu dipelajari selanjutnya adalah aspek kesiswaan terdapat beberapa hal yang harus kita pelajari. Aspek-aspek tersebut antara lain:
a. Mempelajari Perencanaan Dan Pelaksanaan Penerimaan Siswa Baru
Pada saat ini proses pendaftaran untuk masuk SMK dapat dilakukansecara online. Pendaftaran itupun sudah dilaksanakan oleh SMK yang ke empat kalinya. Di dalam proses pendaftaran tersebut, ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh para pendaftar. Untuk para pendaftar yang berasal dari dalam kabupaten maupun kota Malang dapat langsung memasukkan data melalui akses internet. Sehingga siswa dapat memilih sekolah yang diinginkan, sama-sama SMK yang ada di kota Malang, nomor pendaftaran sama dengan nomor ujian.
Untuk siswa yang berasal dari luar kota Malang, terlebih dahulu siswa tersebut harus melakukan registrasi atau mendaftar ke Dinas Pendidikan kota Malang atau ke sekolah yang bersangkutan.
b. Mempelajari Pengaturan Pengelompokan Siswa
Mempelajari pengaturan pengelompokan siswa dilakukan atau dimulai pada saat pendaftaran, dan siswa dapat memilih sendiri, tetapi ditentukan juga dengan nilai yang dimiliki. Ada juga tes minatdan bakat yang terdiri atas tes kesehatan, dan tes raterin untuk semua jurusan. Jika dalam tersebut ada yang tidak lulus, nasib bisa pindah ke prodi atau jurusan lain.
c. Mempelajari Pencatatan Kehadiran Sekolah
Aspek yang ketiga yaitu mempelajari pencatatan kehadiran siswa di sekolah. Setiap hari siswa di sekolah wajib dicatat kehadirannya. Perekapan daftar kahadiran tersebut dilakukan setiap satu bulan sekali dan diserahkan ke tata usaha (TU). Dalam penetapan standarisasi jumah kehadiran, sekolah menentukan bahwa jumlah presentase kehadiran siswa minimal 95%. Jika ada siswa yang tidak memenuhi jumlah standarisasi kehadiran, maka akan dilakukan pembinaan yang dilakukan oleh Bapak Ibu guru BP atau guru-guru lain.
d. Mempelajari Pengaturan Pindahan dan Mutasi Siswa
1) Pengaturan siswa pindahan
a) Dari SMKN 10 Malang ke sekolah lain
Jika siswa SMKN 10 Malang mengingnkan pindah sekolah maka syaratnya harus mempunyai surat pernyataan diterima di sekolah barunya tersebut. Siswa menandatangani surat tersebut yang berisikan bahwa sudah diterima di sekolah barunya. Jika siswa sudah mempunyai surat tersebut maka langkah selanjutnya SMKN 10 malang membuatkan surat pindahan yang berisikan siswa benar-benar mempunyai keinginan pindah sekolah dan siswa tersebut tidak diperkenankan kembali lagi ke SMKN 10 Malang kembali jika suatu saat siswa berubah pikiran.
b) Dari sekolah lain ke SMKN 10 Malang
Siswa yang boleh pindah ke SMKN 10 Malang hanya siswa yang berasal dari SMK juga yang statusnya negeri. Jurusan yang diambil siswa tersebut harus sama dengan jurusan sekolah asal kecuali siswa tersebut baru masuk atau masih kelas satu.
2) Pengaturan mutasi siswa
Sekolah tidak serta merta bisa mengeluarkan siswa dengan alasan apapun. Hanya saja siswa yang bermasalah bisa dikeluarkan dari sekolah dengan surat pernyataan mengundurkan diri.
Siswa yang melakukan pelanggaran akan diberikan peringatan dengan bantuan guru BK selain itu, siswa juga harus mengisi buku pelanggaran setiap melakukan pelanggaran. Jika siswa melakukan pelnggaran tiga kali maka kali itu membuat surta pernyataan tidak akan mengulangi melanggar lagi jika melanggar lagi siswa akan mendatangkan orang tua ke sekolah. Namun jika siswa masih saja melanggar dan orang tua sudah beberapa kali dipanggil sekolah maka siswa tersebut di berikan surat peringatan dan jika tetap melanggar maka siswa akan diskorsing. Bentuk skorsing yang diberikan dapat berupa siswa diberikan cuti selama satu minggu. Hal ini tidak berlaku jika jenis pelanggaran berat.
Siswa bisa dikeluarkan dari sekolah (membuat surat pengunduran diri) jika :
a) Siswa tertangkap basah mencuri sarana dan prasarana sekolah.
b) Jika diketahui melakukan tindakan kriminal disekolah seperti membunuh, memperkosa atau diperkosa, minum minuman yang memabukkan, dan memakai narkoba di sekolah.
c) Melakukan pelanggaran yang berat dengan berulang-ulang seperti terlambat, dan melanggar ketentuan-ketentuan sekolah yang lainnya.
e. Mempelajari pengaturan kegiatan ekstrakurikuler
Untuk menampung dan memupuk bakat para siswa, sekolah menyediakan beberapa kegiatan ekstrakurikuler. Adapun kegiatan ekstra kurikuler yang dpat diikuti di SMKN 10 Malang adalah:
1) Pramuka dan yang menjadi Pembinanya adalah Bapak Syaifuddin
2) Catur dan yang menjadi Pembinanya adalah Bapak Amirullah.
3) Basket dan yang menjadi pembinanya adalah Bapak Susilo
4) Volly Ball dan yang menjadi pembinanya adalah Bapak Eko
5) Sepak Bola dan yang menjadi pembinanya adalah M. Yudik
6) Paskibraka dan yang menjadi pembinanya adalah Drisa
7) English Club dan yang menjadi pembinanya adalah Bapak Riza Ananta
8) Mading dan yang menjadi pembinanya adalah Ibu Dra. Yuli Setyowati, M.Pd
9) Keputrian dan yang menjadi pembinanya adalah Ibu Rofiqah
10) Musik dan yang menjadi pembinanya adalah Ibu Atik
11) IPA dan yang menjadi pembinanya adalah Ibu Devi Lidia
12) Matematika dan yang menjadi pembinanya adalah Ibu Ika Wahyu
13) BDI dan yang menjadi pembinanya adalah Ibu Ani Pusparini
14) Badminton dan yang menjadi pembinanya adalah Bapak Darmadji
f. Mempelajari Pengaturan Pembinaan Dan Tata Tertib Siswa
Pembinaan ketertiban dilakukan sesering mungkin guna menciptakan ketertiban di lingkungan sekolah. Terdapat buku pelanggaran siswa, yaitu buku yang gunanya untuk mencatat semua pelanggaran yang dilakukan oleh siswa. Misalnya, siswa sering terlambat dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas, atau siswa melakukan perbuatan-perbuatan yang sekiranya melanggar tata tertib sekolah yang sudah ada.
Dalam memberikan hukuman atau sanksi haru dibedakan antara pelanggaran satu dengan pelanggaran yang lainnya, tergantung dari seberat apa siswa tersebut melanggar tata tertib sekolah. Misalnya, untuk siswa yang terlambat guru akan memberikan sanksi kepada siswa tersebut untuk membersihkan lingkungan sekolah, untuk siswa yang sering bolos guru akan memberikan bimbingan khusus atau guru akan memanggil orang tua atau wali murid untuk datang ke sekolah. Dan apabila pelanggaran yang dilakukan terlalu berat maka siswa dapat dikeluarkan dari sekolah.
Adapun tata tertib di SMKN 10 Malang adalah sebagai berikut:
1) Masuk Sekolah
a) Semua siswa harus hadir 10 menit sebelum pelajaran dimulai.
b) Siswa yang terlambat masuk kelas harus melapor kepada guru piket.
c) Siswa yang absent hanya karena sakit atau keperluan yang sangat penting.
d) Urusan di luar sekolah harus diselesaikan di luar jam sekolah/waktu libur.
e) Bagi siswa yang tidak masuk tanpa iji pada saat masuk kembali harus melapor kepada guru piket dengan membawa surat dokter bagi yang sakit atau surat keterangan yang ditandatangani orang tua.
f) Siswa tidak diperkenankan meninggalkan sekolah selama jam pelajaran berlangsung kecuali ada tugas dari sekolah.
2) Kewajiban Siswa
a) Taat kepada peraturan yang telah ditetapkan sekolah.
b) Ikut bertanggungjawab atas pemeliharaan gedung, peralatan dan inventaris sekolah.
c) Ikut menjaga nama baik sekolah guru, pelajar baik di dalam maupun di luar sekolah.
d) Ikut bertanggungjawab atas kebersihan dan keamanan sekolah.
e) Menghormati guru, karyawan dan sesame siswa.
f) Membayar iuran sekolah rutin.
g) Memiliki tas sekolah, buku yang diwajibkan dan alat tulis yang diperlukan.
h) Bagi siswa yang memiliki kendaraan harus ditempatkan di tempat yang ditentukan
i) Mengikuti kegiatan ekstrakurikuleryang ada di sekolah.
j) Menaati tata tertib sekolah
3) Larangan-larangan
a) Meninggalkan kelas pada saat pelajaran berlangsung kecuali mendapat ijin dari guru kelas/guru piket.
b) Memakai perhiasan yang berlebihan dan dandanan yang tidak sesuai dengan kepribadian pelajar.
c) Merokok, minum minuman keras, membawa obat terlarang lainnya di lingkungan sekolah.
d) Mengganggu jalannya pelajaran baik di kelas sendiri maupun di kelas lain.
e) Mengenakan baju yang tidak sesuai dengan ketentuan sekolah.
4) Tata tertib siswa:
a) Siswa wajib hadir disekolah sebelum bel berbunyi
b) Siswa yang terlambat datang kurang dari 15 menit harus lapor kepada guru piket dan diizinkan masuk sekolah
c) Siswa yang terlambat lebih dari 15 menit harus lapor kepada guru piket dan tidak diperkenankan masuk kelas pelajaran tersebut kecuali sudah mendapatkan ijin masuk kelas dari guru piketsetelah diproses oleh guru BK.
d) Selama pelajaran berlangsung dan pada pergantian jam pelajaran siswa diharapkan tenang dan berada didalam kelas
e) Pada waktu istirahat siswa sebaiknya berada diluar kelas
f) Pada waktu pulang, siswa diwajibkan langsung pulang meninggalksan sekolah menuju kerumah kecuali bagi siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
g) Pada waktu pulang siswa dilarang duduk-duduk (nongkrong) di tepi-tepi jalan atau tempat-tempat tertentu
h) Setiap siswa membiasakan menjaga kebersihan ruang kelas, kamar kecil/toilet, halaman sekolah, kebun sekolah dan lingkungan sekolah
i) Setiap siswa membiasakan membuang sampah pada tempat yang telah ditentukan
j) Mengucapkan salam kepada teman, Kepala Sekolah, Guru dan Pegawai sekolah apabila bertemu pada waktu pagi/siang atau akan berpisah pada waktu siang/sore hari
k) Menggunakan bahasa (kata) yang sopan dan beradab membedakan hubungan dengan orang lain lebih tuan dan teman sejawat, dan tidak menggunakan kata-kata yang kotor dan kasar, cacian dan pornografi
l) Dilarang mencoret dinding bangunan, pagar sekolah, perabot dan peralatan sekolah
m) Dilarang berbicara kotor, mengumpat, bergunjing, menghina atau menyapa antar sesama siswa atau warga sekolah dengan kata sapaan atau panggilan yang tidak senonoh
n) Dilarang membaca/menonton, mengedarkan, bacaan, gambar, sketsa, audio, video pornografi.
2. KURIKULUM SMKN 10 MALANG
a. Landasan pendidikan
Sebagai bagian dari sistem Pendidikan Nasional, pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan pada jenjang pendidikan menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu, kemampuan beradaptasi di lingkungan kerja, melihat peluang kerja, dan mengembangkan diri dikemudian hari.
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, kurikulum SMK disusun memperhatikan tahap perkembangan siswa dan kesesuaian dengan jenis pekerjaan, lingkungan sosial, kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kesenian. Karena itu,penyusunannya bertumpu pada landasan hukum, filosofis, ekonomis, dan psikologis dan sosiologis.
b. Landasan hukum
1) UU Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
3) Permendiknas RI Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.
4) Permendiknas RI Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Kelulusan.
5) Permendiknas RI Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas RI Nomor 22 Tahun 2006 dan Permendiknas RI Nomor 23 Tahun 2006.
6) Permendiknas RI Nomor 19 Tahun Standar Pengelolaan Pendidikan dasar dan Menengah.
7) Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar penilaian Evaluasi Pendidikan dasar dan Menengah.
8) Permendiknas RI Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana SMK.
9) Permendiknas RI Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
10) Permendiknas Nomor 28 Tahun 2009 tentang SKL Mata pelajaran Produktif SMK.
11) Surat Edaran Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas Jakarta, Nomor 251/C/KEP/MN/2008 tentang Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan.
12) Surat Edaran Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas Jakarta, Nomor 3444/C.C5/PR/2009 tentang penerapan SK-KD dan Rincian Materi Baru Program Adaptif pada SMK Bidang Studi Keahlian Teknologi dan Rekayasa, Teknologi Informasi Komunikasi, Kesehatan serta Agrobisnis dan Agroteknologi.
13) Panduan penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah dari BSNP Tahun 2006.
c. Landasan filosofis
Landasan filosofis yang diperlukan adalah demokratis, pragmatis, dan humanistis. Ini berarti, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dirancang untuk mengembangkan nilai – nilai demokratis. Di samping itu, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMK edisi 2006 dirancang untuk memberi kesempatan untuk berkembangnya kompetensi kerja yang relevan dengan permintaan pasar kerja, serta memberi ruang gerak pada diri peserta diklat untuk mengembangkan dan melakukan berbagai aktivitas yang dapat memberi kontribusi terhadap kecakapan hidup dilingkungan masyarakatnya.
Pada dasarnya apa yang harus diajarkan pada peserta diklat menyangkut filosofi. Filosofis adalah apa yang diyakini sebagai suatu pegangan hidup yang dianggap benar dan baik. Sampai saat ini, ada dua aliran filosofi yang dipakai sebagai landasan pendidikan kejuruan yaitu eksistensialisme dan esensialisme. Eksistensialisme berpandangan bahwa pendidikan kejuruan harus mengembangkan eksistensi manusia, bukan merampasnya. Esensialisme berpandangan bahwa pendidikan kejuruan harus mengaitkan dirinya dengan sistem yang lain.
d. Landasan Ekonomi
Ilmu ekonomi yang utamanya menekankan pada efisiensi dan investasi, merupakan dasar penyelenggaraan pendidikan kejuruan. Artinya,pendidikan kejuruan dijalankan atas dasar prinsip – prinsip efisiensi, baik internal maupun eksternal.
e. Landasan Psikologi
Pendidikan kejuruan melandaskan diri pada kenyataan bahwa manusia itu memiliki perbedaan baik dalam dimensi fisik,intelektual,emosional dan spiritualnya. Maka dari itu munculah model pengajaran yang beragam yang dimana penggunaannya disesuaikan dengan selera individu yang berbeda – beda. Untuk menjawab tuntutan kebutuhan dunia kerja akan tenaga kerja yang produktif, mampu beradaptasi dan memiliki keterampilan yang tinggi. KTSP SMK edisi 2006 menerapkan landasan psikologis behavirisme dan mastery learning.
f. Landasan sosiologis
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang memusatkan perhatian pada hubungan antar manusia, kelompok, antar sistem. KTSP SMK edisi 2006 dikembangkan dengan memperhatikan berbagai dinamika dan tuntutan kebutuhan masyarakat.
g. Standart Nasional Pendidikan
1) Fungsi dan Tujuan Standard Nasional Pendidikan
a) Standard Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan,pelaksanaan,dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu.
b) Standard Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat.
c) Standard Nasional Pendidikan disempurnakan secara terencana,terarah,dan berkelanjutan sesuai dengan tuntunan perubahan kehidupan local,nasional,dan global.
2) Standard Nasional Pendidikan
a) Standard Isi
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
Ada pengelompokan dan semua maple sama pentingnya.
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian.
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
Kelompok mata pelajaran Estetika.
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
Dilaksanakan secara holistik
Kedalamannya.
Beban Belajar
Beban belajar menggunakan jam pelajaran setiap minggu setiap semester.
Tatap muka
Penugasan terstruktur, dan
Kegiatan mandiri tidak terstruktur.
Beban belajar di SMK dapat dinyatakan dalam SKS.
Dapat memasukkan pendidikan kecakapan hidup (PKH)
Kecakapan pribadi, social, akademis, dan vokasional.
Dapat memasukkan pendidikan berbasis keunggulan lokal (PBKL)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KSP)
Sekolah dan komite sekolah mengembangkan kurikulumtingkat satuan pendidikandan silabusnya kompetensi dibawah supervise dinas kabupaten/ kota dan atau dinas provinsi.
Kurikulum tingkat satuan pendidikan dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan potensi daerah/ karakteristik daerah social budaya masyarakat dan peserta didik.
Ada model kurikulum pada jalur formal kategori standart dan kategori mandiri.
Kalender Pendidikan /Akademis
Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, mingguan efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur.
Hari libur dapat berbentuk jeda tengah semester selama-lamanya satu minggu, dan jeda antar semester.
b) Standard Proses
Berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standard kompetensi lulusan.
Proses pembelajaran interaktif ,inspiratif,menyenangkan,menantang,memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,kreativitas,dan kemandirian sesuai dengan bakat,minat dan perkembangan fisik serta psikologis
c) Standard Kompetensi Lulusan
Merupakan standar nasional pendidikan tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang berkaitan dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
Standar kompetensi lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan
Bertujuan untuk mengikutkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlaq mulia serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
d) Standard Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan
Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik (ijazah DIV/S-1, uji kelayakan, atau sertifikat)
Pendidik harus memiliki kualifikasi kompetensi sebagai agen pembelajaran (pedagogic, kepribadian, professional, dan sosial)
Pendidik harus sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional
Tenaga kependidikan : kepala sekolah, tebaga administrasi, perpustakaan, laboratorium, dan kebersihan sekolah
e) Standard Sarana dan Prasarana
Persyaratan minimal tentang:
Sarana : perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, OHP, LCD, Laptop dan sumber belajar lainnya.
Prasarana : lahan, R.kelas, R.pimpinan satuan pendidikan, R.pendidik, R.tata usaha, R.perpustakaan, R laboratorium, R.bengkel kerja, R.unit produksi, R.kantin, instalasidaya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi
f) Standard Pengelolaan
Menerapkan manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas
KS dibantu minimal 1 waka
Pengambilan keputusan bersama-sama dengan komite sekolah
Struktur organisasi
Peraturan akademik
Ada tata tertib siswa, guru, tu dsb (disepakati dalam rapat)
Kode etik
Dikelola atas dasar rencana kerja tahunan (RKT) dan rencana kerja menengah(RKM)
Kalender, jadwal kurikulum,SK mengajar, RAPBS dan sebagainya
Supervisi manajerial dan akademik
laporan
g) Standard Pembiayaan
Persyaratan minimal tentang:
Biaya investasi meliputi biaya penyediaan sarana dan prasaran, pengembangan sumber daya manusia, dan modal kerja tetap.
Biayapersonal mengikuti biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan
Biaya operasi meliputi :
Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji.
Bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan
Biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asurani, dan lain sebagainya.
h) Standard Penilaian
Standar penilaian pendidikan merupakan standarr nasional penilaian pendidikan tentang mekanisme, prosedur, dan instrument penilaian hasil belajar peserta didik,
Penilaian hasil belajar oleh pendidik, ulangan harian, tengah semester, semester atau kenaikan kelas. Hasil belajar kelompok mapel agama dan akhlak mulia serta kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan melalui:
Pengamatan perubahan sikap
Ujian ulang, mengukur aspek kognitif
Penilaian hasil belajar oleh sekolah, ujian sekolah
Penilaian hasil belajar oleh pemerintah, ujian nasional
h. Prinsip Pengembangan Kurikulum
Kurikulum SMKN 10 Malang dikembangkan berdasarkan prinsip – prinsip sebagai berikut:
1) Berpusat pada potensi, perkembangan , kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungan.
Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut perkembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan,dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan, yang memiliki posisi sentral dalam kegiatan pembelajaran dengan berpusat pada peserta didik.
2) Beragam dan berpadu
Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi.
3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
4) Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stake holders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk didalamnya kehidupan kemsyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja.
5) Menyeluruh dan kesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.
6) Belajar sepanjang hayat
Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur – unsur pendidikan formal, non formal dan inforrmal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah perkembangan manusia seutuhnya.
7) Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kepentingan nasional dan kepentingan daearah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan moto bhinneka tunggal ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI).
3. HUBUNGAN MASYARAKAT
Sie Humas adalah salah satu bagian perwakilan dari sekolah untuk melakukan hubungan dengan masyarakat di luar atau untuk melakukan kerjasama yang berhubungan dengan kegiatan sekolah di dalam masyarakat.
Tugas utama HUMAS adalah:
a. Humas bertugas untuk mewakili kepala Sekolah untuk melakukan hubungan atau kerjasama dengan masyarakat luar jika Kepala Sekolah berhalangan hadir.
b. Mewakili jika melakukan perjanjian dengan pihak luar apabila Kepala Sekolah berhalangan.
Selain tugas utama, HUMAS juga mempunyai program kerja yang lain yaitu:
a. Prakerin (Praktek Kerja Industri), dilaksanakan setiap tahun oleh siswa-siswa kelas XI.
b. Bursa kerja khusus
c. Penanganan pengeluhan Pelanggan
d. Pengukuran kepuasan pelanggan
Itu semua berhubungan langsung dengan masyarakat atau dunia luar, contohnya untuk PKL. Kegiatan ini dilakukan untuk membantu siswa lebih mandiri dengan belajar bekerja dan tahu bagaimana situasi dan kondisi di dalam dunia kerja atau di dalam masyarakat. Sehingga saat mereka sudah bekerja, tahu bagaimana bersikap dan mental mereka siap untuk menerimanya.
4. SARANA DAN PRASARANA
a. Pengadaan
Untuk pengadaan sarana dan prasarana di SMKN 10 Malang yaitu dengan mempertimbangkan seberapa penting pengadaan sarana dan prasarana tersebut dibutuhkan disekolah, jika pengadaan tersebut memang benar-benar dibutuhkan maka diadakan pengadaan sarana dan prasarana tersebut. Namun, hal itu tidak terlepas dari dana yang ada di sekolah.
Dana yang dialokasikan untuk pengadaan sarana dan prasarana sekolah dana yang bersumber dari SPBB, APBD dan APBN dan dana lain yang tidak mengikat.
b. InventarisSarana Prasarana
1) Data Sarana dan Prasarana
a) Letak Sekolah : Di Kawasan MIEP (Malang Internasional Education Park) yang berlokasi di Jl. Raya Tlogowaru Kec. Kedung kandang Malang.
b) Luas Tanah : 30.000 M2.
c) Fasilitas yang dimiliki : Ruang menurut Jenis, Status Pemilikan, Kondisi, dan Luas
Milik Bukan Milik
No. Jenis Ruang Baik Rusak Ringan Rusak Berat Jum- Luas
Jml Luas (m2) Jml Luas (m2) Jml Luas (m2) Lah (m2)
1. Ruang Teori/Kelas 18 72
2. Laboratorium IPA -
3. Laboratorium Biologi -
4. Laboratorium Kimia -
5. Laboratorium Fisika -
6. Laboratorium Bahasa -
7. Laboratorium IPS -
8. Laboratorium Komputer 1 72
9. Laboratorium Multimedia 1 72
10. Ruang Perpustakaan 1 90
11. Ruang Keterampilan -
12. Ruang Serba Guna -
13. Ruang UKS
14. Ruang Praktik Kerja -
15. Bengkel -
16. Ruang Diesel -
17. Ruang Pameran -
18. Ruang Gambar -
19. Koperasi/Toko -
20. Ruang BP/BK
21. Ruang Kepala Sekolah 1 32
22. Ruang Guru 1 90
23. Ruang TU 1 32
24. Ruang OSIS -
25. Kamar Mandi/WC Guru 4 48
26. Kamar Mandi/WC Murid 42 120
27. Gudang -
28. Ruang Ibadah -
29. Rumah Dinas Kepala Sekolah -
30. Rumah Dinas Guru -
31. Rumah Penjaga Sekolah -
32. Sanggar MGMP -
33. Sanggar PKG -
34. Asrama Murid -
35. Unit Produksi
2) Kebutuhan Ruang dan Realisasi
SMK Negeri 10 Malang sampai saat ini sudah dibangun 3 lokasi, Sebagai upaya untuk mengantisipasi perkembangan SMK Negeri 10 Malang diperlukan penyelesaian pembangunan fisik.
Adapun Kebutuhan Ruang di SMK Negeri 10 Malang adalah sebagai berikut :
NO JENIS RUANG KEBU-TUHAN KEBE-
RADAAN KURANG RENCANA REALISASI Th
2009 2010 2011
1. Ruang Kelas Baru 38 18 20 10 6 6
2. Lab. TKJ 1 - 1 1 - -
3. Lab. Multimedia 1 - 1 1 - -
4. Lab. Komputer 2 - 2 1 1 -
5. Aula/ruang serbaguna 1 - 1 1 - -
6. Ruang Perpustakaan 1 - 1 1 - -
7. Ruang UKS 1 - 1 - 1 -
8 Lab. Bahasa 1 - 1 1 - -
9 Bengkel Otomotif 1 - 1 1 - -
10 Bengkel Ototronik 1 - 1 - 1 -
11 Ruang OSIS 1 - 1 - 1 -
12 Ruang Mushola 1 - 1 - 1 -
c. Pengaturan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Pengaturan dan pemeliharaan sarana dan prasarana di SMKN 10 Malang dilakukan dengan berbagai macam kegiatan, diantaranya:
1) Pencatatan dan pengkodean
Kegiatan pencatatan dan pengkodean dimaksudkan untuk mempermudah pengecekan dan penertban pengelolaan sarana dan prasarana. Hal ini dilakukan dengan pencatatan dan penghapusan barang.
2) Pengamanan
Kegiatan pengamanan pengamanan ini dilakukan untuk menjaga keamanan sarana dan prasarana sekolah dan dailakukan dengan menugaskan pegawai yang menjaga sekolah dimalam hari. Pegawai tersebut berjumlah 4 orang ditambah dengan penjaga tetap sekolah yang bertempat tinggal dilingkungan sekolah. Sedangkan untuk pengamanan laboratorium dilakukan pengamanan dengan kunci ganda.
3) Pengembangan
Kegiatan pengembangan sarana dan prasarana di SMKN 10 Malang dilaksanakan dengan membuat dan mengajukan RIPS yang dibuat 5 tahun sekali dan membuat program sekolah yang pengadaannya melalui dewan sekolah.
4) Pemeliharaan
Tanggung jawab dalam pemeliharaan sarana dan prasarana diberikan kepada semua elemen sekolah dan dikoordinir oleh koordinator masing-masing.
5. LITBANG/PSDM
a. Pendahuluan
Dalam rangka untuk menghadapi persaingan bebas di era globalisasi ini, SMKN 10 Malang sebagai satuan pendidikan senantiasa berusaha untuk berkembang menjadi sekolah yang berkualitas baik secara akademik maupun nonakademik. Hal ini dikarenakan semakin ketatnya persaingan antarlulusan yang dicetak oleh berbagai sekolah menengah khususnya yang ada di kota Malang dan sekitarnya. Dalam upaya untuk membentuk sekolah yang berkualitas, maka SMKN 10 Malang membentuk suatu tim khusus yaitu Litbang.
Litbang merupakan suatu unit kerja yang dibentuk oleh kepala sekolah tanpa kewenangan untuk memutuskan atau melaksanakan kebijakan yang disusunnya dalam upaya untuk meningkatkan efektifitas kerja di sekolah. Tugas pokok litbang adalah menyelenggarakan penelitian dan pengembangan program sekolah serta inovasi pembelajaran dalam rangka memberikan alternatif saran kebijakan kepada kepala sekolah untuk mengembangkan sekolah dan melakukan studi kelayakan.
b. Pembentukan Litbang
Litbang di SMKN 10 Malang ini dibentuk oleh kepala sekolah untuk membantu tugasnya dalam mengembangkan dan memajukan sekolah baik dalam bidang akademik maupun nonakademik demi kelancaran dan kenyamanan warga sekolah dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Pembentukan unit kerja ini bertujuan untuk meneliti, mengkaji ulang kinerja bagian – bagian kerja sekolah dan meningkatkan kualitas sekolah sehingga dapat menghasilkan lulusan yang siap dan mampu bersaing dalam hal kompetensi akademik maupun dalam hal keterampilan. Selain itu litbang juga menganalisis dan mengkaji ulang permasalahan yang berhubungan dengan bimbingan konseling, sarana prasarana, kurikulum, tata usaha, kesiswaan, dan tata ruangan.
c. Tujuan Pembentukan Litbang
Pembentukan litbang SMKN 10 Malang bertujuan untuk:
1) Mendayagunakan Badan Penelitian dan Pengembangan sebagai Pusat penelitian dan pengembangan serta pusat informasi.
2) Mendayagunakan seluruh hasil rekomendasi kegiatan penelitian dan pengembangan agar dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam proses pengambilan kebijakan Kepala Sekolah.
3) Mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam perkembangan metode pembelajaran terbaru.
4) Menciptakan iklim dan budaya menulis dengan berbagai macam kajian baik pada tingkat pemula maupun lanjutan.
5) Mendorong kreativitas, inovasi, dan produktifitas guru dalam mengelola pembelajaran sehingga sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan.
6) Meningkatkan fungsi Litbang sebagai pengendali program sekolah sehingga sasaran kegiatan dapat efektif dan efisien.
Misalnya sekolah akan melakukan pembangunan kantin sekolah, maka litbang akan melakukan penelitian tentang lokasi yang baik atau sesuai yang akan digunakan untuk merealisasikan pembangunan kantin tersebut. Tak hanya itu pula, litbang juga akan mempertimbangkan baik buruknya pemilihan lokasi tersebut sehingga tidak akan menimbulkan dampak negatif bagi kelancaran proses belajar mengajar di sekolah. Contoh lain misalnya dalam satu kelas akan diisi dengan 45 siswa, maka litbang bertugas untuk melakukan riset apakah efektif suatu pembelajaran jika dalam satu kelas terdapat atau diisi dengan 45 siswa.
d. Tugas Litbang
Tugas litbang ini antara lain:
1) Menyusun rencana penilaian berkala dan penilaian akhir pendidikan
2) Menyusun rencana dan melaksanakan penyusunan Kurikulum Implementatif
3) Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan penilaian
4) Mendokumentasikan hasil kegiatan penilaian
5) Mendokumentasikan Kurikulum Nasional
6) Mendokumentasikan Kurikulum Implementatif
7) Menganalisis Ketercapaian Target Kurikulum
8) Merencanakan dan menyusun program pengembangan kurikulum.
9) Mengadakan stadarisasi kompetensi siswa SMK dan merencanakan dan atau menyelenggarakan sertifikasi kompetensi siswa(lulusan) oleh lembaga sertifikasi
10) Mengadakan standarisasi kompetensi guru SMK dan merencanakan penyelenggarakan uji dan sertifikasi kompetensi guru oleh lembaga sertifikasi
11) Menyelenggarakan administrasi kurikulum
C. UNIT KERJA LAIN
1. PERPUSTAKAAN
e. Pendahuluan
Perpustakaan SMK Negeri 10 Malang adalah bagian integral lembaga pendidikan di SMK Negeri 10 malang yang merupakan tempat koleksi bahan pustaka yang dikelola dan diatur secara sistematik untuk digunakan oleh murid dan guru sebagai sunber bahan informasi sekaligus sebagai sumber belajar dalam rangka menunjang program belajar dan mengajar di SMK NEGERI 10 MALANG.
Tujuan Penyelenggaraan Perpustakaan SMK Negeri 10 Malang adalah menunjang program belajar bagi murid dan mengajar bagi guru agar tujuan umum dsan khusus sdi SMK NEGERI 10 MALANG ini dapat tercapai secara optimal.
Perpustakaan SMK NEGERI 10 MALANG berperan sebagai salah satu sarana pendidikan yang bersifat teknis edukatif dan bersama-sama dengan unsure-unsur pendidikan yang lainnya ikut menentukan keberhasilan proses pendidikan khususnya di SMK Negeri 10 Malang.
Sesuai dengan tujuannya, fungsi pokok perpustakaan SMK negeri 10 Malang adalah
memberikan pelayanan informasi untuk menunjang program belajar sdan mengajar, baik dalam pendalaman dan penghayatan pengetahuan, penguasaan ketrampilan maupun penyerapan dan pengembangan nilai dan sikap hidup murid. Secara terperinci fungsi pelayanan informasi tersebut akan menghasilkan tiga maxcam manfaat, yaitu: manfaat sebagai sumber belajar, sebagai sumber informasi, sebagai sumber rekreasi.
Sebagai sumber belajar karena dengan menggunakan perpustakaan secara tepat, siswa dapat memperdalam pemahaman dan penghayatan pengetahuan yang diperoleh dari guru. Sebagai sumber informasi karena koleksi perpustakaan dapat dipergunakan untuk memperluas cakrawala pengetahuan dan ketrampilan murisd selain yang telah diberikan oleh guru.
Begitu juga penggunaan perpustakaan oleh guru akan memperluas cakrawala dan memutakhirkan pengetahuan guru dalam bidang bidang studi yang diajarkan.
Manfaat sebagai sumber rekreasi tampak dalam fungsinya memberikan koleksi ringan dan segar sehingga memberikan keselarasan, keserasian, keseimbangn perkembangan perpustakaan, keterampilan, serta nilai dan sikap hidup, baik guru maupun murid.
Agar fungsi pwelayanan informasi Pwerpustakaan SMK Newgweri 10 Malang sdapat bewrlangsung swexcara optimal, kegiatan kerjanya yang harus dilakukan hendaknya meliputi dua macam, yaitu: kegiatan kerja teknik perpustakaan dan kegiatan kerja pelayanan pemkai. Yang dimaksud kegiatan kerja teknik perpustakaan SMK Negeri 10 Malang adalah kegiatan kerja yang berkaitan penyiapan koleksi agar digunakan oleh pemakainya. Kegiatan kerja ini meliputu kegiatan pembinaan dan pengolahan koleksi.
Adapun pelayanan pemakai adalah kegiatan kerja pelayanan dalam usaha pemanfaatan koleksi oleh guru dan murid. Kegiatan ini meliputi pelayanan sirkulai, pelayanan referensi, dan kegiatan jam perpustakaan
Agar kegiatan kerjanya bwerfungsi optimal, perpustakaan SMK Negeri 10 Malang perlu dilengkapi dengan tiga macam sarana pokok, yaitu: sarana petugas perpustakaan, sarana fisik, dan sarana pembiayaan.
Akhirnya Perpustakaan SMK negeri 10 Malang diharapkan mampu menjelaskan tentang mekanisme pengendalian perpustakaan sesuai penerapan Sistem Manajemen Mutu di SMK NEGERI 10 MALANG
f. Kegiatan Sirkulasi
1) Mekanisme Kerja Peminjaman Buku
PELAKSANA AKTIVITAS DOKUMEN / ARSIP
Siswa
Buku daftar hadir pengunjung
Siswa
Katalog
Siswa /petugas
Kartu Peminjaman
Siswa
- Kartu buku
- Buku peminjaman
Siswa
Kartu anggota perpustakaan
Siswa
Kartu buku
Petugas
Kartu buku
2) Mekanisme Kerja Pengembalian Buku
PELAKSANA AKTIVITAS DOKUMEN / ARSIP
Siswa
Buku daftar hadir pengunjung
Siswa
Kartu anggota perpustakaan
Petugas
Kartu Buku
Petugas
Kartu buku
Petugas
Daftar buku
Petugas
Laporan Opname
Koordinator Perpustakaan
Daftar Buku
Koordinator Perpustakaan
Laporan Evaluasi
g. Pengadaan dan Pegolahan Buku
1) Mekanisme Kerja Pengadaan dan Pengolahan Buku
PELAKSANA AKTIVITAS DOKUMEN / ARSIP
- Koordinator
perpustakaan
- Petugas Perpustakaan
- Guru
Buku Induk
- Koordinator
Perpustakaan
Petugas Perpustakaan
Buku Induk
Koordinator Perpustakaan
Formulir Pengadaan Buku Perpustakaan
Koordinator Perpustakaan
Laporan Keuangan
Kepala Sekolah
Koordinator Perpustakaan
Buku Induk
Petugas Perpustakaan
Petugas Perpustakaan
Daftar golongan buku
2) Pengertian Koleksi
Yang dimaksud koleksi Perpustakaan SMK Negeri 10 Malang asalah kumpulan sumber informasi dalam berbagai bentuk yang telah dipilih sesuai dengan tujuan program pendidikan di SMK Negeri 10 Malang, mencakup dan menunjang semua bidang studi, memberikan pengetahuan umum yang sesuai dengan tingkat kecerdasan, dan kemampuan baca, dan p erkembangan jiwa siswa dan tuntutan profwesi guru di jenjang pendidikan SMK
Jenis koleksi Perpustakaan SMK Negeri 10 Malang meliputi : koleksi buku dan koleksi bukan buku. Koleksi Buku meliputi: buku non Fiksi, dan buku fiksi.
Buku non fiksi meliputi: buku teks utama, buku teks pelengkap, buku bacaan non fiksi, sdan buku referensi atau buku sumber.
3) Pengadaan Koleksi
Pengadaan koleksi merupakan suatu kegiatan untuk mengadakan bahan pustaka yang belum dimiliki perpustakaan.
4) Cara Memilih Buku
a) Dasar Pemilihan:
Tidak bertentangan dengan Pancasila dan Uud 1945
Mendukung isi kurikulum SMK
Susunan bahasa yang baik.
Disesuaikan dengan usia dan minat anak.
Mempunyai hubungan dengan lingkungan kehidupan sehari-hari murid dan tidak dilarang oleh pemerintah.
b) Syarat bentuk bahan koleksi yang dipilih:
bentuk ukurannya sesuai dengan teks
Kertas minimal tidak tembus pandang, tulisan tidak membaur dan tidak mudah mengisap air dari udara.
Penjilidan kuat, tidak menyulitkan waktu pembaca membuka halaman-halaman
c) Alat Pemilihan
Daftar buku yang sudah disahkan Dirjen Dikmenjur, Kementrian Pendidikan Nasional.
Daftar usulan yang disampaikan oleh guru, dan karyawan, seta para murid SMK
d) Prosedur Pemilihan
PELAKSANA AKTIVITAS DOKUMEN/ARSIP
Petugas Menyiarkan alat yang diperlukan Daftar buku yang disahkan Dirjen Dikmenjur, Kementrian Pendidikan Nasional
Petugas Menyediakan Formulir Pemilihan buku Blanko Formulir Pemilihan
Petugas Membentuk Team Pemilihan buku Pedoman Kurikulum SMK
Siswa ,Guru, dan karyawan Pengisian Formulir Pemilihan Buku dan menyerahkannya kepada petugas Blanko Formulir Pemilihan
Petugas Membuat Daftar Pesanan atas dasar hasil pengisian Formulir Formulir Pwmilihan Buku,
Buku Induk
Petugas Melakukan klasifikasi buku berdasarkanPersepuluhan Dewey Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan
e) Pembinaan Koleksi
Pembinanaan koleksi merupakan salah satu kegiatan teknik perpustakaan yang berupa kegiatan sistematik dan terarah dari pemilihan sampai dengan pengadaan sesuai dengan kebutuhan.
Jumlah penambahan untuk jumlah jauh dari seharusnya, maka penambahan minimal 15 % dari jumlah yang ada.
pertumbuhan koleksi juga didasarkan atas kesembangan subjek-subjek koleksi, misalnya perbandingan fiksi dan non fiksi berkisar 35 % : 65 %.
Sumber/asal koleksi dapat dilaksanakan melalui: pembelian, sumbangan murid, hasil pembelajaran berupa karya siswa, tukar-menukar, titipan, dan Bantuan dari Kemewntrian Pendidikan Nasional, atau lembaga-lembaga lain.(Departemen Pendidikan dan Kebudayaan : 1984)
h. Personalia
Perpustakaan SMK Negeri 10 Malang Dikelola oleh 2 orang gur dan satu orang staf Tata Usaha, dengan pembagia tugas sebagai berikut:
No. Nama Tugas
1 Nuril Anwar,S.Pd. 1. Bertanggung jawab dalam kegiatan pengadaan dan pengelolaan koleksi buku
2. Sosialisasi Perpustakaan
2 Dra. Dwi Yuli S 1. bertanggung jawap dalam kegiatan pelaporan seluruh kegiatan perpustakaan
2. bertanggung jawab dalam pengadaan sarana dan prasara perpustakaan.
3 Rika Astuti, S.Pd. 1. bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan sirkulai buku pustaka.
2. membantu kegiatan admistrasi seluruh kegiatan perpustakaan.
e. Struktur Organisasi
1) Struktur Organisasi Secara Mackro:
2) Struktur Organisasi Secara Mikro :
f. Catatan Mutu
NO. DOKUMEN / ARSIP KETERANGAN
ADA BELUM ADA
1 Buku Daftar Hadir Pengunjung
2 Katalog On Line / Manual
3 Kartu Peminjaman Perpustakaan
4 Kartu Buku
5 Kartu Anggota Perpustakaan
6 Kartu Buku File Peminjaman
7 Buku Induk
8 Formulir Pengadaan Buku Perpustakaan
9 Laporan Keuangan
10 Daftar Golongan Buku
11 Laporan Opname
12 Laporan Pertanggungjawaban Keuangan
g. Penutup
Demikian program kerja perpustakaan SMK negeri 10 Malang yang disusun dengan sangat sederhana sesuai dengan situasi dan kondisi seta usianya yang masih relatif muda sehingga ke depan masih sangat memerlukan penyempurnaan-penyempurnaan.
Sehubungan dengan hal itu kiranya lritik dan saran dari semua pihak yang terkait sangat kami harapkan.
2. BIMBINGAN KONSELING
a. Pengertian
Sejak awal perkembangan hingga sekarang, pengertian bimbingan telah mengalami perkembangan. Pada masa awal, pengertian bimbingan masih sebatas bimbingan jabatan atau bimbingan memilih jabatan pekerjaan dan meningkatkan karier. Namun pada tahap perkembangan selanjutnya pengertian bimbingan mengandung makna lebih luas meliputi aspek pendidikan, sosial, pribadi, keluarga dan lain sebagainya.
Beberapa ahli memberikan makna bimbingan antara lain sebagai berikut:
1) Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu untuk dapat memilih, mempersiapkan diri dan memangku suatu jabatan serta mendapat kemajuan dalam jabatan yang dipilih (frank parcon, dalam jones, 1951)
2) Bimbingan adalah upaya membantu individu untuk memahami dan menggunakan secara luas kesempatan-kesempatan pendidikan, jabatan dan pribadi yang dimiliki atau dapat mereka kembangkan dalam suatu bentuk bantuan yang sistematis untuk dapat memperoh penyesuaian yang baik terhadap sekolah dan kehidupannya (Dunsmore dan Miller, dalam M.C. Dainiel, 1969)
3) Bimbingan adalah bagian dari proses pendidikan yang sistematis guna membantu pertumbuhan seseoran atas kekuatannya dalam menentukan dan mengarahkan hidupnya sendiri yang pada akhirnya ia dapat memperoleh pengalaman yang dapat memberikan sumbangan bagi masyarakat (Lefever, dalam M.C. Daniel 1959)
4) Bimbingan adalah proses bantuan yang diberikan kepada seseorang agar ia mampu mengembangkan potensinya, mengenali diri sendiri dan mengatasi persoalan-persoalan sehingga ia mampu menentukan jalan hidupnya secara bertanggung jawab tanpa tergantung pada orang lain (Dewa Ketut Sukardi, 1996)
Proses bimbingan memiliki karakter khusus yang membedakan antara bimbingan dengan kegiatan yang lain, yaitu sebagaimana di jelaskan oleh Priyatno dam erman Andri (1984, hal 98-102) antara lain:
1) Bimbingan merupakan suatu proses. Berarti layanan bimbingan bukanlah aktivitas yang sakral. Jadi melainkan jadi melainkan melalui perjalanan panjang penuh dinamika. Untuk itu diperlukan kesabaran dan kekuatan baik dari semua pihak, konselor atau klien.
2) Bimbingan merupakan pemberian bantuan. Sejak awal konselor harus berlapang dada untuk memberikan bantuann dengan segenap kemampuan.
3) Bantuan diberikan kepada individu, baik secara perorangan atau kelompok
Pemecahan masalah dilakukan oleh klien bukan konselor. Tugas konselor adalah mengembangkan kemampuan klien.
b. Tujuan
Tujuan umum dari bimbingan dan konseling adalah sama dengan tujuan pendidikan, sebagaimana dinyatakan dalam UU no. Sistem pendidikan nasioanal secara khusus, layanan bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu siswa agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan yang meliputi aspek pribadi sosial, belajar, dan karier.
Dalam aspek tugas perkembangan pribadi-sosial, layanan bimbingan konseling membnatu siswa agar:
1) Memilik kesadaran diri, yaitu menggambarkan penampilan dan mengenal kekhususan yang ada pada dirinya.
2) Dapat mengembangkan sikap positif, seprti menggambarkan orang-orang yang mereka senangi .
3) Membuat pilihan secara sehat.
4) Mempu menghargai orang lain.
5) Memiliki rasa tanggung jawab.
6) Mengembangkan keterampilan hubungan antara pribadi.
7) Dapat menyelesaikan komflik
8) Dapat membuat keputusan secara efektif.
Dalam aspek tugas perkembangan belajar, layanan bimbingan dan konseling membnatu siswa agar:
1) Dapat melaksankan ketrampilan atau teknik belajar secara efektif.
2) Dapat menentukan tujuan dan perencanaan pendidikan.
3) Mampu belajar secara efekti.
4) Memiliki ketrampilan dan kemampuan dalam menghadapi evaluasi atau tujuan.
Dalam aspek tugas perkembangan karier, layanan bimbingan dan konseling membantu siswa agar:
1) Mampu membentuk identitas karier, dengan cara mengenali cirri-ciri pekerjaan di dalam berbagai lingkungan kerja.
2) Mampu merencanakan masa depan.
3) Dapat membentuk pola-pola karier, yaitu kecendrungan arah karier.
4) Mengenal ketrampilan, kemampuan, dan minat
c. Program BK
1) Persiapan
a) Analisis kebutuhan siswa dan sekolah
b) Konsultasi program BK
c) Pembagian tugas.
d) Pengadaan sarana dan prasarana.
2) Layanan BK
a) Layanan Orientasi.
b) Layanan Informasi:
Bimbingan Pribadi
Bimbingan Belajar
Bimbingan Social.
Bimbingan Karier
c) Layanan Penempatan
d) Layanan Pembelajaran
e) Layanan Bimbingan Kelompok
f) Layanan Konseling Individu
g) Layanan Konseling Kelompok
3) Kegiatan Pendukung
a) Aplikasi Instrument BK
b) Himpunan Data
c) Konferensi Kasus
d) Alih Tangan
e) Home Visit
d. Evaluasi
a) Evaluasi pelaksanaan BK
b) Evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan BK
c) Analisis pelaksanaan kegiatan BK
d) Analisis hasil pelaksanaan kegiatan BK
e) Menyusun laporan
e. Tindak Lanjut
f. Pengembangan Profesi BK
a) MGBK
b) Seminar dan Lokakarya
c) Tugas dan Kewajiban pihak-pihak tertentu, sebagai berikut:
Kepala Sekolah:
Mengkoordinasi kegiatan BK
Menyediakan tanaga, sarana dan fasilitas.
Mengarahkan, mengawasi dan mensupervisi
Wali Kelas:
Memberikan informasi secara dini tentang diri siswa yang ada di bawah asuhannya baik yang menyangkut kognitif, efektif maupun psikomotornya.
Membantu guru BK dalam melayani layanan BK
Siswa:
Siswa adalah pihak yang terpenting dalam pelkasanaan BK, karena mereka adalah salah satu factor yang sangat menentukan keberhasilan BK. Peranan siswa dalam pelaksanaan BK merupakan sumber primer.
Koordinator:
Memberikan informasi yang akan dilaksanakan.
Mengelola informasi yang diterima.
Staf TU:
Membantu dan melaksanakan sarana dan prasarana yang diperlukan diperlukan.
POLA ORGANISASI
BIMBINGAN DAN KONSELING
SMK NEGERI 10 MALANG
KET :
: Hub.Kerjasama / Koordinasi
: Hub. Administrasi
3. TATA USAHA
a. Ketatausahaan
Tata usaha merupakan salah satu subsistem organisasi SMK Negeri 10 Malang. Kegiatan utamanya adalah mengurus segala bentuk administrasi sekolah, mulai dari surat-menyurat sampai dengan inventarisasi barang. Ketatausahaan SMK Negeri 10Malang memiliki beberapa unit urusan, seperti urusan kesiswaan, urusan keuangan, urusan perlengkapan, urusan kepegawaian, urusan perpustakaan dan laboratorium dan urusan kebersihan.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen yang baik, ketatausahaan SMK Negeri 10 Malang siap memberikan layanan yang memuaskan. Misalnya, urusan kesiswaan akan lebih dimudahkan dari proses pendaftaran, administrasi keuangan, sampai dengan proses sertifikasi hasil belajar. Demikian juga, lingkungan sekolah yang bersih dan kondusif untuk belajar banyak disebabkan oleh kinerja staf perlengkapan yang andal.
b. Uraian Tugas
1) Melaksanakan pekerjaan ketatausahaan
2) Menyusun program kerja Tata Usaha
3) Melaksanakan pengelolaan administrasi ketenagaan dan siswa
4) Melaksanakan pengelolaan urusan umum, perlengkapan dan kepegawaian
5) Mengkoordinasikan dan melaksanakan 7 K
6) Bersama dengan Kepala Sekolah, Wakasek, Ka. Program, Ka. Unit Kerja dan Komite sekolah menyusun RAPBS
7) Menyosialisasikan kebijakan Kepala Sekolah
8) Mengawasi penyusunan laporan periodik dari masing-masing bagian tata usaha
9) Menyiapkan daftar hadir guru dan pegawai
10) Menyiapkan dan menyusun data siswa peserta ujian nasional
11) Mengatur administrasi sarana dan prasarana sekolah
c. Persuratan
Prosedur ini adalah untuk memastikan bahwa kegiatan administrasi surat menyurat sudah sesuai dengan penerapan Sistem Manajemen Mutu (SMM) di SMK NEGERI 10 MALANG
CATATAN MUTU/ARSIP
1) Surat Masuk
2) Disposisi Surat
3) Konsep Surat
4) Surat Keluar
5) Buku Ekspedisi
d. Prosedur Persuratan
1) Surat Masuk
PELAKSANA AKTIVITAS DOKUMEN / ARSIP
Bagian Surat
Surat masuk
Bagian Surat
Agenda surat masuk
Bagian Surat
Lembar disposisi
Bagian Surat - Surat masuk
- Disposisi surat
Bagian Surat - Surat masuk
- Disposisi surat
Bagian Surat
Surat Masuk
Bagian Surat
Bagian Surat
Buku tanda terima
Bagian terkait
Surat balasan
Bagian terkait
Surat masuk
Bagian Surat
- Surat
- Lembar disposisi
2) Surat Keluar
PELAKSANA AKTIVITAS DOKUMEN / ARSIP
Kepala TU
Buku permintaan pembuatan surat
Staf SIM/SAS Print out surat yang sudah dibuat
Kepala TU Surat di ACC dengan tanda tangan pemesan surat
Kepala TU
Staf SIM/SAS Print out surat yang sudah dibuat setelah dikoreksi dan ACC
Bagian Surat
Kepala Sekolah
Bagian Surat
Buku agenda surat
Bagian Ekspedisi Buku ekspedisi pengiriman surat
Bagian Surat
Odner surat
3) E-mail
PELAKSANA AKTIVITAS DOKUMEN / ARSIP
Bagian Surat
E-mail
Bagian Surat
E-mail
Bagian Surat
Print-out E-mail
Bagian Surat
Copy Print-out E-mail
Kepala Sekolah
Bagian Surat
Print-out E-mail
Bagian terkait
Copy Print-out E-mail
Bagian Surat
- Print-out E-mail
- CD data E-mail
e. Data dan Proyeksi Jumlah Siswa
1) Program Keahlian Yang Dibuka
Pada tahun pelajaran 2010/2011 program keahlian yang dibuka adalah 4 program; (1) Teknik Komputer dan Jaringan 12 rombel, (2) Multimedia sebanyak 11 rombel (3) Teknik Kendaraan Ringan sebanyak 12 rombel, (4) Teknik Ototronik sebanyak 3 rombel. Sehingga jumlah keseluruhan sebanyak 38 rombongan belajar
2) Program Keahlian Yang Akan Dikembangkan
Sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan dunia usaha dan dunia industri, SMK negeri 10 Malang pada tahun 2011/2012 akan mengembangkan/membuka 1 program keahlian baru yaitu program keahlian Teknik Elektronika dengan kompetensi keahlian Mekatronika. Selain atas kebutuhan tersebut pembukaan program keahlian baru ini berdasarkan proyeksi kebutuhan tenaga kerja untuk bidang industri semakin meningkat.
Program pengembangan tersebut lebih dahulu dikembangkan program keahlian teknik elektronika dengan kompetensi keahlian Mekatronika SMK Negeri 10 Malang dan didukung oleh VEDC Malang dan politeknik negeri Malang dengan jenjang D-III dan D-IV.
3) Data Siswa dan Data Siswa Baru Tiga Tahun Terakhir
1. Data Siswa
No. PROGRAM KEAHLIAN TAHUN
2008/2009 2009/2010 2010/2011
1. TKJ 120 153 378
2. Multimedia 124 119 353
3. Teknik Kendaraan Ringan 120 140 336
4. Teknik Ototronik 39 40 105
Jumlah 403 452 1172
f. Data Penerimaan Siswa Baru
NO
PROGRAM
KEAHLIAN TAHUN DIKLAT
2008/2009 2009/2010 2010/2011
Daftar Terima Daftar Terima Daftar Terima
1 TKJ 180 120 310 153 223 168
2 MULTIMEDI 185 124 240 119 217 145
3 TKR 140 120 315 140 301 151
4 MEKANIK OTOTRONIK 130 39 110 40 108 41
JUMLAH 635 403 1.125 452 849 505
4) Data Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1. Tenaga Pendidik
Adapun kondisi saat ini kebutuhan tenaga pendidik yang diperlukan di SMK Negeri 10 Malang sebagai berikut :
NO MATA PELAJARAN KEBUTUHAN ADA KURANG PENGADAAN TAHUN
2009 / 2010
PNS GTT
A. NORMATIF
1. Pendidikan Agama 5 5 - 2 3
2. PPKN 3 3 - 3 -
3. Bahasa Indonesia 3 3 - 3 -
4. Penjas & OR 2 2 - 1 1
B. ADAPTIF
1. Matematika 5 5 - 2 3
2. Bahasa Inggris 5 5 - 3 2
3. IPA 2 2 - - 2
4. IPS 2 2 - - 2
5. Fisika 3 3 - 3 -
6. Kimia 2 2 - 2 -
7. Seni Budaya 2 2 - - 2
8. KKPI 2 2 - - 2
9. Kewirausahaan 2 2 - 2 -
C. PRODUKTIF
1. Teknik Komputer dan Jaringan 4 4 - 1 3
2. Teknik Ototronik 2 2 - 1 1
3. Teknik Mekanik Otomotif 5 5 - 1 4
4. Multimedia 4 4 - - 4
D. MUATAN LOKAL
1. Sepeda motor 1 1 - - 1
2. Pemrograman JAVA 1 1 - - 1
2. Tenaga Kependidikan
Adapun kondisi saat ini kebutuhan tenaga kependidikan yang diperlukan di SMK Negeri 10 Malang sebagai berikut :
NO JENIS TENAGA KEPENDIDIKAN KEBUTUHAN ADA KURANG TAHUN PENGADAAN
2009/2010
PNS PTT
1. Koordinator Tata Usaha 1 1 - 1
2. Staf Tata Usaha 4 4 - - 4
3. Laboran/Tehnisi 4 1 3 - 1
4. Pesuruh 4 4 - - 4
5. Penjaga Malam 3 3 - - 3
6. Satpam 2 2 - - 2
D. SISTEM MANAJEMENT KEUANGAN
1. Sumber Keuangan Sekolah
Keuangan yang dikelola dan dimanfaatkan oleh SMK Negeri 10 Malang antara lain bersumber dari :
a) Komite Sekolah
Sumber pendapatan dana Komite Sekolah adalah
1) SPP
2) SPBB
b) Dana BOMM (Bantuan Operasional Manajemen Mutu)
c) Dana APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah)
Dana APBD bersumber dari pemerintah daerah dan dana tersebut di dapatkan oleh sekolah tiap tahunnya
d) Dana APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara)
Dana APBN bersumber dari pemerintah Pusat, dana tersebut didapatkan oleh sekolah tiap tahun namun tidak menentu waktunya dalam setahun itu (bulan, tanggal cairnya dana tidak menentu) dan nominalnyapun juga tidak menentu.
e) Dana BKSM (Biaya Khusus Siswa Miskin)
2. Mekanisme Pengelolaan Keuangan Sekolah
a) Pengelolaan Dana Komite Sekolah
1) SPP
Dana SPP digunakan untuk kegiatan rutin, seperti:
Anggaran rutin guru tidak tetap (GTT) dan pegawai tidak tetap (PTT)
Kebutuhan rutin ATK
2) SPBB
Dana SPBB digunakan untuk sarana dan prasarana sekolah, seperti:
Perawatan sarana dan prasarana sekolah
Pengadaan sarana dan prasarana sekolah
Gedung
b) Pengelolaan Dana BOMM
Dana BOMM digunakan untuk pengadaan atau pembelian bahan-bahan pembelajaran, seperti:
1) Bahan-bahan habis pakai (Tinta, Spidol, dll)
2) Bahan-bahan untuk praktek kelas (Bensin, oli, dll)
c) Pengelolaan Dana APBD
Dana APBD digunakan untuk pengadaan fasilitas-fasilitas sekolah, seperti:
1) Fasilitas gedung
2) Alat-alat
d) Pengelolaan Dana APBN
Dana APBN digunakan untuk pengadaan fasilitas-fasilitas sekolah, seperti:
3) Fasilitas gedung
4) Alat-alat
e) Pengelolaan Dana BKSM
Dana BKSM digunakan untuk biaya sekolah bagi siswa miskin
3. Kebijakan Keuangan Sekolah
Pihak sekolah mempunyai kewenangan untuk membuat berbagai kebijakan sehubungan dengan keuangan sekolah. Beberapa kebijakan sekolah yang terkait masalah keuangan diantaranya:
a) Memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi. Beasiswa yang diberikan bisa bersumber dari bantuan pemerintah, maupun dari donatur lainnya.
b) Memberikan keringanan pembayaran iuran BP3 bagi siswa yang tidak mampu.
c) Memberikan keringanan pembayaran uang gedung bagi siswa baru.
BAB III
P E N U T U P
A. KESIMPULAN
Praktik pengalaman lapangan ( PPL ) merupakan kegiatan intrakurikuler yang di laksanakan oleh mahasiswa dalam bentuk latihan melaksanakan pembelajaran yang mendidik secara terbimbing dan terpadu. PPL bertujuan mempersiapkan tenaga pendidik yang handal dengan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memperoleh pengalaman belajar di bidang kependidikan secara langsung di sekolah khususnya di SMK Negeri 10 Malang, dan merupakan wahana untuk membentuk tenaga pendidik yang memilki seperangkat pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap yang diperlukan bagi profesinya, serta mampu menerapkannya dalam penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah maupun diluar sekolah.
Mahasiswa Peserta PPL di SMK Negeri 10 Malang mmemperoleh bimbingan dari dosen pembinbing lapangan, guru pamong, dan kepala sekolah secara komprehensif terpadu dan berkelanjutan. Mahasiswa PPL mampu merencakan dan melaksanakan pembelajaran yang mendidik, mempelajari pengelolaan sekolah dan mampu memberikan bimbingan bagi siswa yang bermasalah.
B. SARAN
Laporan ini di buat dengan semangat yang menyelaraskan antara kegiatan di lapangan dan pola pembelajaran dalam dunia kampus dan banyak sekali beragam inovasi pendidikan dan pembelajaran yang diperoleh. Oleh karena itu , disarankan kepada :
1. Mahasiswa agar mampu mempelajari dan mengikuti ketentuan yang berlaku dalam dunia pendidikan secara nyata.
2. Mahasiswa mampu menerapkan teori – teori yang telah di terima di lingkungan kampus kepada siswa atau sekolah.
3. Dosen pembimbing lapangan hendaknya memberikan bimbingan secara intensif dan up to date terhadap perkembangan yang telah berlaku.
4. Guru Pamong hendaknya dapat memberikan bimbingan dan penilaian yang mendasar dan sesuai dengan keadaan yang ada.
5. Kepala Sekolah SMK Negeri 10 Malang cukup bijaksana dalam mengkoordinir dan mengatur kegiatan di sekolah,dan peserta PPL.
DAFTAR PUSTAKA
Tim LP3L Univ. Kanjurahan. 2007. Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan. Malang : Universitas Kanjuruhan Malang
Universitas Negeri Malang. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Skripsi, Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, Tugas akhir, laporan Penelitian. Malang : Penerbit Universitas Negeri Malang.
Hikmawati, Dr. Fenti, M.Si. 2010. Bimbingan Konseling. Jakart59a : Rajawali Pers
Langganan:
Postingan (Atom)